April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

1.222 Perempuan Cianjur Menjadi PMI Ilegal

2 min read

CIANJUR – Permasalahan perempuan yang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI)  di Kabupaten Cianjur harus lebih serius dalam menanganinya. Pasalnya, tak sedikit keluarga dari para pahlawan devisa ini mengadukan ke beberapa lembaga yang menangani permasalahan para PMI.

Seperti yang diterima oleh DPC Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Perubahan. Dari 2018 hingga saat ini, pihaknya mencatat setidaknya ada ribuan aduan dan pelaporan PMI perempuan bermasalah di Cianjur Selain daripada itu, kurangnya pengetahuan masyarakat yang ingin menjadi PMI mengenai sponsor atau agen pemberangkatan legal dan ilegal.

”Dari 2018 hingga saat ini kita memiliki data mengenai TKW ilegal sebanyak 1.222,” dikutip dari Radar Cianjur.

Ali meyakini, angka itu hanyalah sebuah fenomena gunung es. Sejatinya, jumlah perempuan yang menjadi PMI  ilegal di Cianjur lebih dari angka itu.

”Itu dari pengaduan keluarga TKW yang melaporkan kepada kami. Belum yang lainnya,” ungkapnya.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur kurang serius dalam menangani hal tersebut. Sehingga permasalahan ini terus menerus dibiarkan dan berlarut-larut. Tak heran, ketika ada permasalahan serius mengeni PMI baru lah terlihat penanganan yang serius.

”Harusnya Pemkab Cianjur dalam hal ini dinas terkait yang menangani tenaga kerja lebih serius dalam menangani hal tersebut, jangan ada kasus dulu baru bergerak,” tegasnya.

Sementara itu, calo ilegal yang berupaya menggaet para calon PMI pun masih berkeliaran dan belum ada upaya untuk ditindak. Data yang dihimpun DPC Astakira Pembaharuan Kabupaten Cianjur, diperkirakan sebanyak 121 orang menjadi calo-calo untuk menggaet PMI yang diberangkatkan melalui jalur ilega.

”Data tersebut didapat dari hasil kunjungan dan koordinasi dengan Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur,” ucapnya. [kim]

Advertisement
Advertisement