April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

10 Tahun Hilang Kabar, BMI Asal Malang Dicari Keluarganya

2 min read

MALANG – Lagi, seorang BMI asal Kabupaten Malang diluar negeri tak ada kabar. BMI bernama Surining (41), warga Dusun Tretes, Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, sudah 10 tahun tidak pulang hingga keluarga kehilangan kontak.

Terkait hal tersebut pihak keluarga sudah melaporkan pada Disnaker dan BNP2TKI, namun sampai saat ini kabar keberadaan Surining belum juga diketahui.

Informasi yang didapat beritajatim.com, Surining  berangkat untuk kedua kalinya sebagai PRT melalui PT. Asia Avia Duta, pada tahun 2007 lalu.

“Sejak berangkat kedua kalinya ke Arab Saudi, melalui PT. Asia Avia Duta sampai sekarang tidak ada kabar,” terang Surahmad, kakak kandung Surining, Senin (23/10/2017).

Menurutnya, pihak keluarga sudah melaporkan pada Disnaker Kabupaten Malang guna meminta bantuan untuk memulangkan sekaligus melacak keberadaan Surining.

“Kami pihak keluarga sudah melaporkan hal tersebut pada BNP2TKI namun sampai saat ini belum ada kabar yang jelas,” tuturnya.

Kabar yang di dengar pihak keluarga, melalui seorang BMI  yang pernah berjumpa dengan Surining,  keberadaan Surining saat ini disembunyikan oleh juragan yang baru dan tidak diberi gaji.

Sementara itu menurut pihak Disnaker, pihaknya sudah berkirim surat pada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI (badan Hubungan Internasional) setelah menerima pengaduan pihak keluarga.

“Dari surat yang dikirim oleh disnaker sudah mendapat jawaban dari sana, agar suratnya dikirim itu di lengkapi dengan identitas lengkap yang bersangkutan,” beber Achmad Djunaedi, Kabid penempatan TKI Disnaker Kabupaten Malang.

Terkait permintaan dari Direktorat Perlindungan WNI, pihak disnaker berupaya melakukan perlengkapan tersebut namun yang didapat dari pihak keluarga hanya berupa KTP, KK dan Ijasah.

Padahal yang diminta kelengkapannya berupa nama lengkap, nomer paspor, visa, nama lengkap majikan, alamat majikan, nomer telpon majikan serta nomer identitas majikan.

“Dengan keterbatasan informasi yang kami dapat, tetap akan berkirim surat kedua yang kami lengkapi identitas dari keluarga,” Djunaedi mengakhiri. [Beritajatim.net]

Advertisement
Advertisement