April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

2 Tahun Bekerja, Mariana Dianiaya dan Tidak Digaji Majikannya

2 min read

ApakabarOnline.com – Profesi pekerja rumah tangga, merupakan salah satu profesi yang memiliki kerawanan tinggi terhadap ancaman kekerasan. Wilayah domestik sebuah keluarga dimana pekerja rumah tangga bekerja merupakan wilayah privat yang tidak bisa diakses dari luar menjadi alasan logis, bagaimana kekerasan terhadap pekerja rumah tangga sulit dan tidak segera terlihat dari luar.

Bukan hanya di luar negeri, di dalam negeri Indonesia, kekerasan terhadap pekerja rumah tangga juga sering terjadi. Mulai dari kekerasan fisik, kekerasan verbal, persoalan hubungan industrial hingga kekerasan seksual.

Serti Mariana, seorang PRT yang bekerja dua tahun pada seorang majikannya baru-baru ini membuat laporan Polisi perihal penganiayaan yang menimpanya.

Dikutip dari Siantar Online, Mariana disekap, dipukuli hingga tidak diberi upah oleh majikannya yang berprofesi dokter gigi.Akibat derita yang dialaminya, Serti tak tahan lagi terus disiksa. Serti telah melaporkan majikannya Herawati boru Sinaga dokter gigi, yang sempat buka praktek gigi di Jalan Kartini, Kecamatan Siantar Barat ke Mapolres Pematangsiantar, Senin (26/02) kemarin.

Serti datang ke Mapolres Siantar bersama orangtuanya, Nurmaida. Pasca membuat laporan, Serti Mariana boru Butarbutar buka membeberkan kelakuan tak berperikemanusiaan majikannya selama dirinya menjadi asisten rumah tangga.

Dengan raut wajah lusuh, Serti dan orangtuanya perlahan bercerita penganiyaan yang berlangsung di rumah majikan di Jalan Viyata Yudha, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari. Lantaran kerap mendera perlakuan kasar yang berulang, Serti berhasil melarikan diri saat majikannya pergi ibadah ke gereja.

“Anakku sempat diisekap di dalam kamar mandi. Hari Minggu kemarin anakku melarikan diri dari rumah majikannya ketika pergi ke Gereja dan di pecahkan kaca kamar mandi,” kata Nurmaida.

Serti mengatakan, ia telah berulangkali dipukuli majikannya lantaran dituding mencuri uang ratusan juta. Tak hanya sekali, bahkan hampir setiap hari ia diperlakukan kasar kurun dua tahun ia mengais rezeki menjadi asisten rumah tangga.

“Aku dituduhnya terus mencuri uang ratusan juta padahal sekali pun tidak pernah aku mencuri uang majikanku itu. Sudah ada juga aku dua tahun kurang lah aku bekerja di rumahnya (Herawati br Sinaga). Dan hampir setiap hari dipukulinya,” ungkap Serti dengan mata berkaca-kaca.

Derita Serti tak hanya dipukuli dan dimaki-maki dengan kata-kata kasar hingga fitnah. Ia juga pernah disiram air panas oleh majikannya tersebut.

“Sempat juga aku diisiramnya pakai air panas. Ini sudah mulai membaik dan bekasnya sudah mulai kempes badan. Ini lah semua bekas luka dipukuli sama majikan,” ucapnya sambil menunjukkan beberapa bagian luka tubuhnya.

Nurmaida menimpali ,  selama ini anaknya dijanjikan gaji Rp 1,5 juta per bulan. Namun tidak pernah dibayar. Selian itu,  terduga pelaku juga mengumbar kata dengan mengatakan, korban sudah dianggap menjadi anak angkatnya.

“Dijanjikannya gaji Rp 1,5 juta sebulan. Tapi tak pernah gajinya dibayar. Sudah itu, katanya anakku sudah dianggap anak angkatnya. Dibilangnya anakku baik sekali. Dan dibelikan emas, tapi emasnya sama majikannya. Mungkin dia begitu karena suaminya meruakan seorang Tentara berpangkat Letkol B,” beber Nurmaida.

Kanit Perlindungan Perempuan Dan Anak Polres Siantar Ipda Herly Damanik, mengatakan korban telah diperiksa. Pihak kepolisian telah menerima laporan Serti. [Asa]

Advertisement
Advertisement