April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

5 Tahun Pertama Habis Untuk Membiayai Suami, 3 Tahun Setelahnya Habis Untuk Melunasi Hutang Teman Yang Melarikan Diri

2 min read

SUKOHARJO – “Kalau ingat itu, ya sedih mas. Tapi mau bagaimana lagi, wong sudah terjadi dan semua harus saya lalui. Tapi Alhamdulilah semuanya telah selesai” tutur Juraeni saat berbincang dengan ApakabarOnline.com

Perjalanan panjang Juraeni menjadi pekerja migran di Hong Kong yang jika sampai tahun ini sudah terhitung selama 19 tahun lamanya, tentu bukan tanpa sebab. Ruslan, mengaku, kondisi kebutuhan ekonomi yang membuat Juraeni harus bertahan di Hong Kong hingga kini.

Bencana ekonomi pernah menimpa keluarga Juraeni, saat Abdul Manan sang kepala keluarga menderita stroke di usianya yang tergolong masih muda. Manan, yang dimasa mudanya berprofesi sebagai seorang sopir bis malam antar pulau Jawa Sumatera, diduga kelelahan hingga mengakibatkan saat kendaraan yang dikemudikannya sedang transit di rest area mendekati  Provinsi Jambi tiba-tiba tubuhnya ambruk dan tidak bisa bergerak lagi.

Stroke yang diderita Abdul Manan, membuat Juraeni melangkahkan kaki bekerja ke Hong Kong. Dengan gaji HKD 2.500 pada tahun 1999, selama 5 tahun, praktis seluruh gaji Juraeni habis untuk keperluan perawatan kesehatan suami, sampai pada tahun ke lima Juraeni bekerja, suaminya meninggal dunia.

Cobaan belum berhenti, usai habis-habisan membiayai suami, Juraeni ditipu teman sesama PMI asal Kebumen. Ariyani, nama teman tersebut, meminta bantuan Juraeni untuk meminjamkan uang di bank karena keperluan keluarga Ariyani di kampungnya yang mendesak.  Juraeni dengan tulus hati membantu meminjamkan atas namanya meskipun 100% uang hasil pinjaman setelah cair digunakan oleh Ariyani seluruhnya.

Naasnya, dua bulan setelah uang pinjaman diterima Ariyani, pihak Bank pemberi pinjaman menghubungi Juraeni karena cicilan tidak dibayar. Juraeni pun mencari Ariyani, namun tidak berhasil menemukan. Karena tidak ada pilihan, terpaksa Juraeni melunasi hutang Ariyani sampai 18 bulan.

Kini, kedua anak Juraeni yang sejak masa kecilnya harus berjauhan telah menapaki jalan. Kebutuhan baik matteri maupun moril semakin banyak yang mereka perlukan. Simak selengkapnya di rubrik Kamppung Halaman tabloid Apakabar edisi #23 tahun XII yang akan terbit pada akhir pekan ini. [Asa]

Advertisement
Advertisement