April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Status Ditingkatkan Menjadi Awas, Erupsi Gunung Agung Berpotensi Ganas

3 min read

BALI – Sejak seminggu terakhir, aktifitas vulkanik di Gunung Agung Bali terpantau terus meningkat. Tanda-tanda pergerakan magma dari perut bumi semakin mendekati ke permukaan kawah ditunjukkan dengan semain seringnya intensitas kegempaan. Dalam sehari, pos Pantau Gunung Agung mencatat telah terjadi lebih dari 500 kali kegempaan.

Ribuan warga yang mendiami lereng gunung Agung berduyun-duyun meninggalkan rumah mereka menuju ke titik titik pengungsian. Pergerakan gelombang pengungsi telah terjadi sejak seminggu yang lalu. Masyarakat dengan suka rela memilih mengungsi langtaran trauma dengan dahsatnya erupsi gunung Agung pada tahun 1963-1964. Tipikal erupsi yang terjadi berulang-ulang pada gunung yang telah tidur selama puluhan tahun ini membuat ribuan warga Bali kehilangan nyawa terdampak erupsi.

Bukan saja di kawasan Bali, dampak erupsi tahun 1963-1964, berdasarkan catatan wikipedia, terpantau telah menggelapkan jagat sebagian besar wilayah asia. Banyak diantara pengungsi yang menjadi saksi sejarah dahsyatnya erupsi gunung Agung 54 tahun silam. Pengalaman para saksi hidup inilah yang membuat warga memilih mengungsi, mengingat, menurut penuturan sebagian besar saksi hidup, gejala yang ditunjukkan gunung Agung saat ini mirip seperti gejala yang ditunjukkan gunung Agung saat akan mengalami erupsi dahsyat 54 tahun silam.

Dalam catatan BNPB, ada 49.485 jiwa yang masuk dalam area rawan dan harus diungsikan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyebut para pengungsi itu tinggal di sejumlah pos yang disiapkan pemerintah maupun secara mandiri di rumah-rumah warga lain.

Sutopo mengatakan, jumlah pengungsi setiap hari terus bertambah. Masyarakat di kaki Gunung Agung, kata Sutopo, trauma dengan letusan tahun 1963.

“Tanda-tanda yang mereka rasakan saat ini, yaitu gempa vulkanik yang sering terjadi, mirip dengan kejadian sebelum letusan 1963,” tulis Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Lebih dari itu, Sutopo meminta pemerintah setempat membuka pos pengungsian di balai desa di area yang tak terdampak aktivitas Gunung Agung. Menurutnya, pos pengungsian berbentuk tenda tidak nyaman karena mudah terpapar abu atau material erupsi.

Aktifitas di Bandara Iinternasional Ngurah Rai Bali sampai saat ini berlum terganggu dengan aktifitas Gunung Agung. Meskipun demikian, GM PT Angkasa Pura I, Awaluddin menyatakan, pihaknya sedah mempersiapkan langkah antisipasi jika sewaktu-waktu Gunung Agung mengalami erupsi.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengunjungi beberapa lokasi di kawasan Gunung Agung Bali pada Jumat (22/09) malam. Jonan memastikan persiapan yang telah dilakukan oleh pemda, pemprov dan BNPPB.

“Dari laporan 24 jam terakhir itu gempa tremornya sudah sekitar 500 kali, jadi ini soal serius. Mudah-mudahan sih tidak terjadi , tetapi kalau kita lihat ini bisa punya potensi terjadi yang cukup serius,” terang Jonan kepada Kompas.com.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika memastikan Bali siap menghadapi kondisi terburuk apabila Gunung Agung erupsi.

Penegasan itu ditegaskan usai kunjungan ke beberapa lokasi penampungan pengungsi seperti GOR Sweca Pura Klungkung, Lapangan Ulakan Kecamatan Manggis, Pos Komando Induk di Pelabuhan Tanah Ampo.

“Kesiapan kita dari dua (lokasi) ini saja, yang di Buleleng di Desa Les, Desa Sambirenteng dan Desa Tembok saya dengar juga sudah siap. Oleh karena itu kita laporkan kepada seluruh warga baik Bali maupun Indonesia termasuk dunia internasional, bahwa kita sudah siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk walaupun kita semua berdoa berharap tidak pernah terjadi. Tapi kita sudah siap untuk menghadapi yang terburuk. Hope for the best prepare for the worst,” ungkapnya, Kamis (21/9/2017).

Lebih lanjut Pastika menjelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seluruh Bali sudah dikerahkan dibagi dalam zona-zona. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan dalam koordinasi dan pelaksanaan tugas kegawatdaruratan, dan juga telah ditetapkan Pos Komando Tanggap Darurat Bencana di Pelabuhan Tanah Ampo yang dipimpin langsung oleh Bupati Karangasem. [Asa/KCM]

Advertisement
Advertisement