April 17, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Gus Nur Dicekal Berdakwah Di Hong Kong Selama 3 Tahun, Ini Sebabnya

5 min read

HONG KONG – Sebuah insiden pencekalan terhadap Da’i kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang Dai  yang populer disebut Gus Nur. Kejadian ini terungkap usai Gus Nur mengunggah tulisan panjang lebar mengenai pencekalan yang dialaminya di imigrasi Bandara Hong Kong pada Sabtu 8 Desember kemarin.

Dalam paparannya, Gus Nur yang datang ke Hong Kong untuk memenuhi undangan dari Jam’iyyah Dan Ukhuwwah (JDU) Firdaus Hong Kong dalam rangka mengisi pengajian yang sedianya digelar pada keesokan harinya (Minggu 9 Desember 2017) terpaksa harus pulang ke Indonesia lantaran petugas Imigrasi Hong Kong menahan kedatangannya di Hong Kong. Di hari yang sama, Gus Nur, dibawah pengawalan petugas Imigrasi, dipaksa untuk kembali ppulang ke Indonesia menggunakan pesawat yang terbang pada sore harinya.

Dalam penjelasan perihal kronologi yang menimpanya, Gus Nur menuturkan, dirinya mendapat jawaban dari petugas Imigrasi Hong Kong mengenai pencekalan tersebut. Setelah sebelumnya berkali-kali bertanya kepada petugas mengenai apa salahnya, Gus Nur hanya menerima jawaban “kami tidak tahu, kami hanya menjalankan tugas”, namun saat hendak akan terbang, seorang petugas Imigrasi menyampaikan bahwa ada instansi (orang) berpangkat tinggi yang tidak menghendaki Gus Nur masuk Hong Kong.

Berikut isi postingan Gus Nur melalui laman Facebooknya :

GUS NUR DILARANG MASUK HONGKONG SELAMA 3 TAHUN

Tentu ada 2 tipe manusia menyikapi kejadian ini, manusia pertama akan sedih, kecewa, terharu bahkan sangat marah, seperti para jamaah yang memenuhi gedung tempat acara di Hongkong kemarin, seperti biasa, gedung penuh dengan jamaah yang sudah dengan sabar menunggu acara ini dari jauh-jauh bulan sebelumnya, begitu dengar kabar saya tdk bisa masuk HK, gedung pecah dengan isak tangis haru, alhamdulillah saya masih bisa ngaji bareng secara live by phone, kami tetap sholawatan jarak jauh dengan penuh haru dan air mata, ukhuwah batin 1 resonansi antara gusnur dengan jamaahnya tdk akan bisa diputus hanya dengan PENCEKALAN…

Karakter manusia yang kedua, horeeee rasain loe, kapok loe, bla bla bla… Mereka sangat senang saya dicekal, mereka dengan penthium terbatasnya, pasti menganggap saya sedih dan galau, he he he… ya sudahlah, kita abaikan saja soal itu, sekarang saya akan menceritakan kronologi detailnya minimal mengurangi simpang siurnya berita yg beredar, karena berita ini juga sudah dimuat di beberapa media online, sekaligus me jawab pertanyaan dari semua jamaah yg bertanya… begini kronologi yg sebenarnya..

Sabtu 8 Desember 2017, pukul 5:50 WIB. Gus Nur dan putranya sekaligus Kameramen MUHAMMAD MUNJIAT, lepas landas dari Jakarta menuju HONGKONG untuk pengajian akbar, memenuhi undangan salah satu Majelis Ta’lim di HONGKONG.. Panitia mengundang Gus Nur dari jauh – jauh hari / beberapa bulan yang lalu.. Sesampai di HONGKONG kurang lebih pukul 10 pagi waktu HK. Setelah masuk ke imigrasi, ternyata hanya anak saya saja MUHAMMAD MUNJIAT yang boleh masuk HONGKONG. Sementara gusnur di tahan dan di interogasi di imigrasi HK kurang lebih 5 jam..

Akhirnya pihak imigrasi HK memutuskan untuk memulangkan Gus Nur ke Indonesia hari itu juga pada penerbangan pukul 4 sorenya. Sedangkan anak saya Muhammad Munjiat tetap tinggal di Hongkong sesuai jadwal yaitu 2 hari dan menggantikan saya untuk tetap menghadiri acara tabligh sesuai rencana, sekaligus mengobati kekecewaan Jamaah yang sudah sangat menanti acara itu. Alhamdulillah, intinya, acara itu berjalan sangat sukses dan lancar dan penuh haru biru, anak saya ceramah menggantikan saya, sementara saya tetap ceramah jarak jauh lewat Handphone… sekitar pukul 9 malam saya mendarat di Jakarta dan langsung safari dakwah di Garut sampai detik ini..

Saya bertanya kepada pihak imigrasi APA SALAH SAYA ??? Ternyata pihak imigrasi tidak bisa memberikan alasan yang pasti. Pihak imigrasi juga tidak tahu.. Saya berulangkali menanyakan apa salah saya ? Jawabannya : SAYA TIDAK TAHU KAMI HANYA MENJALANKAN TUGAS… Tas saya, bahkan badan saya dari rambut sampai kaos kaki, sampai sepatu, semua diperiksa dengan detail dengan peralatan canggih… (detector body search)

Saya terus ngotot bertanya APA SALAH SAYA ??? Pihak imigrasi tetap mengatakan TIDAK TAHU, SAYA HANYA MENJALANKAN TUGAS… pukul 3 sore waktu HK, dengan pengawalan ketat saya dibawa keluar dari kantor imigrasi menuju ruang tunggu bandara dengan mobil khusus lewat jalur khusus juga. Nah didalam mobil itulah salah satu petugas yang dari awal meng introgasi saya mulai mengatakan, bahwa ada PIHAK YANG BERPANGKAT TINGGI, YANG TIDAK MENGHENDAKI SAYA MASUK HONGKONG, SELEBIHNYA KAMI TIDAK TAHU KENAPA, DAN KAMI HANYA MENJALANKAN TUGAS… (begitulah penjelasan terakhir dari petugas imigrasi kepada saya) hemmm masuk akal juga….

Berdasarkan keterangan dari petugas imigrasi yang mengatakan “hanya menjalankan tugas karena mendapat tugas dari instansi yang berpangkat lebih tinggi”. Maka akhirnya saya putuskan untuk menetralkan hati saja, ya sudahlah, emang gue pikirin, saya tidak minat lagi mencari tahu siapa pihak itu, dan saya juga tdk mau buang2 energi utk mencari hakekat kesalahan saya, toh imigrasi sendiri juga tidak tahu apa salah saya…

Dimedia sosial beredar berbagai macam opini, mulai dari ikutnya saya dalam reuni 212. Sampai kepada fenomena Rezim saat ini yang memang sudah menjadi fenomena aneh, yaitu membubarkan pengajian, memaksa ustadz untuk tanda tangan, memaksa penceramah membuat surat pernyataan, menghadang dibandara dengan bawa senjata tajam, teriak – teriak NKRI harga mati. Pancasila. Bhineka Tunggal Ika. Memblokir akun – akun islam, menuduh nuduh islam intoleran, dan banyak lagi… wallahu’alam bishowab…. untuk semua Jamaah dan Panitia, semoga kalian semua tetap dalam kesabaran… aamiiin… ( Safari dakwah antara jakarta. Garut. Surabaya. Probolinggo)

 

Postingan tersebut menuai banyak komentar. Ungkapan penyesalan akan penolakan masuknya Gus Nur Ke Hong Kong disampaikan banyak netizen. Seluruh komentar menyayangkan kejadian ini.

Bahkan, beberapa dari netizen mengkaitkan kejadian ini dengan iklim politik yang sedang dikuasai oleh kelompok yang bersebrangan pemikiran dengan Gus Nur, meskipun belum jelas keterkaitannya.

Ada pula postingan netizen yang terkesan bergembira dan mendukung langkah pencekalan tersebut. Kebanyyakan dari mereka yang mendukung, mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap sosok Gus Nur.

Sampai saat berita ini diturunkan, sosok “instansi yang berpangkat lebih tinggi” yang di maksud oleh Gus Nur masih misterius, meskipun dibagian akhir tulisannya, Gus Nur mengaku memutuskan untuk menetralkan hati dan tidak berminat untuk mencari.

Sri Kenty, Salah seorang panitia yang dihubungi Apakabaronline.com, menyatakan, tidak mengetahui sosok yang dimaksud oleh Gus Nur. Acara tersebut tetap berjalan, namun tanpa Gus Nur. Putra dari Gus Nur yang semula bertugas menjadi kameramen acara tersebut, akhirnya harus tampil kedepan menyampaikan penjelasan dihadapan jamaah yang hadir perihal kronologi peristiwa pencekalan Gus Nur.

Acara tetap berlangsung, Gus Nur tetap memberikan Tausiyah, namun melalui sambungan Whatsapp yang disambungkan dengan pengeras suara oleh panitia.

Hal yang diluar dugaan menghiasi acara tersebut, adalah hujan airmata jamaah yang hadir saat Gus Nur menyampaikan Tausiyah. [Asa/Net]

Advertisement
Advertisement