April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Firasat, Kakak Korban di Hongkong Ditemui Arwah Korban Mutilasi

3 min read

PATI – Duka mendalam masih dirasakan keluarga besar korban Siti Saidah alias Nindy (22) yang tewas dibunuh serta dimutilasi suaminya Muhammad Kholili (24). Keluarga tak menyangka korban meninggal dengan kondisi mengenaskan. Sebelum kejadian tersebut, anggota kelurga sempat mendapat firasat.

Radar Kudus (Jawa Pos Group), sempat mengunjungi rumah orang tua korban di RT 5 RW 1, Dukuh Sridonomulyo, Desa Srikaton, Kecamatan Kayen, Pati, Kamis (14/12). Rumah tersebut ditempati orang tua korban, Saryadi (60) dan Nyami (55).

Korban merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak pertama bekerja di Hongkong dan kakak kedua sudah berkeluarga dan tinggal di Purwodadi. Saryadi mengaku, tak merasakan firasat apa pun. Hanya saja, kakak pertama korban yang tinggal di Hongkong, Sri Sumarti bermimpi aneh.

Tak Tahan Dimintai Mobil Dan Sering Diejek, Pria Ini Nekat Bakar dan Mutilasi Istrinya

Beberapa hari sebelum ditemukan, kata dia, Sumarti bermimpi didatangi korban. Dalam mimpi itu, korban meminta tolong dengan kondisi berlumuran darah.

“Setelah mendapatkan mimpi itu, Sumarti telepon saya dan bertanya apakah kabar keluarganya di Indonesia baik-baik saja. Saya jawab baik-baik saja karena belum mendapatkan informasi korban meninggal,” ucapnya.

Di sisi lain, meski jenazah belum sampai di rumah duka di Pati, keluarga korban sudah mengadakan tahlilan untuk mendoakan korban. Pihak keluarga berharap arwah korban tenang di sisi-Nya. Keluarga juga berharap pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya.

Seperti diberitakan, kronologi aksi sadis tersebut berawal Senin (4/12). Korban dan pelaku cekcok mulut dan berkelahi dengan pelaku. Ujungnya, pelaku nekat menghabisi nyawa korban dengan cara memukul leher dengan menggunakan sisi samping telapak tangan kanan.

“Dipukul sebanyak 2 kali dan korban terjatuh kemudian kepalanya terbentur ke lantai,” kata Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan melalui pesan elektronik.

Kemudian pelaku mengecek napas korban ternyata sudah tidak ada lagi. Selanjutnya pelaku menyembunyikan mayat korban di ruangan tengah kontrakan mereka.

Baru pada Selasa (5/12), pelaku membeli golok, plastik hitam besar, dan tas belanja. Sesampainya di kontrakan pelaku memutilasi korban mulai dari bagian kepala terlebih dahulu kemudian kedua kaki korban.

“Selanjutnya pelaku membuang kepala dan kedua kaki korban di Curug Cigentis, Loji, Karawang,” ujarnya.

Pada Rabu (6/12), pelaku membuang tubuh korban di TKP penemuan mayat pertama kali di Ciranggon. Tubuh korban kemudian dibakar bersamaan dengan buku nikah, akta Kelahiran korban, dan surat-surat lainnya milik korban.

Sementara itu, pengungkapan kasus berawal pada Selasa (12/12). Petugas menemui Muhammad Kholili yang mengaku kehilangan istrinya. Ternyata ciri-ciri yang disebutkan Polres Karawang mirip dengan istrinya.

“Kami pun memeriksa dia, namun tak ditemukan kesesuaian antara keterangannya dengan hasil VeR (visum et repertum). Kemudian beralih penyidik menelusuri keterangan Kholili yang janggal. Akhirnya Kholili tidak dapat beralibi lagi dan mengakui perbuatannya,” ungkap Hendy.

Pelaku menghabisi korban di sebuah kontrakan petak RT05/RW02 Dusun Sukamulya Desa Pinayungan Kecamatan Telukjambe Timur. Polisi pun segera menggelar olah TKP, Rabu (13/12). Olah TKP juga digelar di tempat pembuangan golok di Jembatan Sungai Citarum dekat Alun-Alun Karawang dan lokasi pembuangan HP korban di Irigasi Johar.

“Pelaku kemudian menunjukkan kepala dan kedua kaki korban yang dibuang secara terpisah di tiga tempat. Lokasinya tidak berjauhan di wilayah Curug Cigentis, Loji, Pangkalan,” kata mantan Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya tersebut.

Dari kejadian tersebut, polisi berhasil menyita barang bukti berupa botol Mizone berisi bensin, karpet anak tempat memutilasi, sofa kasur, yang terdapat bercak darah, termasuk helm yang digunakan pelaku ketika membuang mayat korban.

Ada juga barang bukti yang melekat di korban seperti baju, jam tangan, lakban penutup mulut, serta kain pel untuk membersihkan bekas mutilasi. [JPNN]

Advertisement
Advertisement