Lantai Gedung BEI Ambruk, 77 Orang Terluka
2 min readJAKARTA – Belasan pengunjung Bursa Efek Indonesia cedera terkena pecahan kaca dan puing-puing bangunan, setelah lantai selasar atau mezzanine yang menghadap ke lobi utama ambruk, Senin (15/1), Reuters melaporkan. Polisi mengatakan 77 orang cedera akibat insiden ini. Namun polisi menepis kemungkinan bom sebagai penyebab runtuhnya lantai selasar gedung. Gedung Bursa Efek Indonesia, yang terdiri dari dua menara, pernah menjadi sasaran bom bunuh diri pada September 2000.
Polisi menutup lokasi pada saat para pengunjung menyelamatkan diri keluar dari gedung, termasuk para siswa yang sedang mengunjungi gedung tersebut. Korban luka dievakuasi dengan menggunakan tandu.
Presiden Direktur Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistyo, mengatakan bursa akan mengganti biaya perawatan para korban. Tidak ada laporan korban tewas, kata Triana Tambunan, manager pengembangan bisnis di Rumah Sakit MRCC Siloam, salah satu rumah sakit terdekat dari gedung Bursa Efek.
“Lantai dua ambruk,” kata Vindy, asisten pribadi President Direktur BEI Tito Sulistio, yang pada saat itu berada di dalam gedung.
“Pecahan beton mulai berhamburan. Banyak sekali debu. Pipa air juga pecah,” kata Megha Kapoor, yang bekerja di gedung itu dan sedang berada di lobi pada saat kejadian.
“Saya mendengar suara retakan keras. Saya melihat seorang perempuan tidak sadar diri, terjebak di bawah pecahan beton,” kata dia menambahkan bahwa lantai yang ambruk berada tepat di atas meja resepsionis.
Dia mengatakan ada sekelompok pelajar sekolah menengah umum sedang berada di lantai selasar tersebut ketika mulai ambruk.
Terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap insiden ini tidak mengganggu kepercayaan investor kepada bursa Indonesia. Bursa Efek membuka kembali sesi perdagangan siang hari.
Melansir dari Kompas.com, Sebanyak 72 orang menjadi korban akibat robohnya mezanin Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Puluhan korban dievakuasi ke beberapa rumah sakit.
“Sementara 72 orang luka. Mereka dirawat di RSAL Mintoharjo 15 orang, RS Siloam 30 orang, RS Pusat Pertamina 7 orang, dan RS Jakarta 20 orang,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada Kompas.com, Senin (15/1/2018).
Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Nico Setiawan menyampaikan, nama-nama korban yang dirawat di RSPP adalah :
Sylvia (36) mengalami chest discomfort atau panic attack
Imanuel (20) mengalami multiple fracture dan head injury
Jonathan (22) rencana segera pulang
Daru (44) mengalami fractire metacarpal
Siti Latifah (22) mengalami head injury
Angga rencana segera pulang
Nova (23) tengah hamil 32 minggu
Korban yang dirawat di RS Jakarta:
Ira
Arian Pradana
Mona
Fitria Angraini
Kilun Henity
Nurhafizah
Nur Dewi Alimah
Suci Wulandari
Kartika Agustina
Evi Triwahyuni
Ayu Rika
Rike damayanti
Pradita ameliya
Rika Rosari
Cindy Napiya
Yunita
Mustika Wulandari
Morel
Mirza
Artha
Dirawat di RS Siloam:
Else
Frediicial Setjoan Dinata
Yudhistira
Yuliana
Nike
Hanyani
Jordan
Febriyanti
Dahlia
Nora
Bela Ayu
Rahayu Sutra
Rizka Herdyana
Ria Maria
Nina Yudisia
Bela Adelia
Nida Priyanti
Suci Maulidia
Wanda Lestari
Bunga Febri
Tiara Sakti
Teti R Sihaan
Regina
Neilrah
Dedrit Sepriata
I Gusti Ngurah
Nina Meidiania
Elise Lilasari
Diana Febrianti
Al Fitah
Sementara di RSAL Mintoharjo ada 15 korban yang berasal dari Palembang, yakni
Kiki
Miranda
Desvahera
Fransisca
Firda
Indah
Siti Nurhalifah
Dita
Melianjani
Sandra
Oktarina
Desi
Deka
Karmeta
Apriani
Gita
Indah [Asa/Net]
Berikut foto foto suasana lokasi yang dihimpun dari berbagai sumber :