April 16, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Depresi Ditinggal Istri Jadi PMI, Bapak 4 Anak Potong “Burung”nya Sendiri

2 min read

SUKABUMI – AW (55), bapak 4 anak warga Kampung Tangsel, Desa Sukamaju, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat ini membuat geger warga karena secara tiba-tiba memotong alat kelaminnya sendiri di rumahnya pada Kamis (15/03) kemarin.

Seluruh warga dan tetangga terheran-heran dengan ulah AW yang tiba-tiba ini, lantaraan selama ini AW terlihat sebagai sosok bapak yang baik-baik saja. Menurut tetangga, AW adalah orang yang rajin dalam bekerja. Setiap hari pergi ke kebun yang disewanya.

“Jam 6 pagi saja sudah di kebun,” terang Anang, salah seorang tetangga AW.

Dalam pergaulan dengan lingkungan, AW juga dikenal sebagai sosok yang gemar membantu apa saja yang bisa dia lakukan saat ada tetangga yang sedang kerepotan.

Dilansir dari Radar Sukabumi, banyak tetangga menduga, AW nekat memotong kelaminnya karena depresi lantaran ditinggal istrinya bekerja keluar negeri menjadi PMI.

Mempermainkan BMI, Pekerja India India Ini Dipotong “Pisangnya”

Namun disisi lain, kepada Anang, AW mengaku mendapat perintah dari suara yang tidak berwujud, yang selalu menerornya jika tidak memotong alat kelaminnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menyebut, kejadian seperti ini merupakan kasus unik. AW bukan orang pertama dalam waktu belakangan yang melakukan aksi memotong alat kelaminnya sendiri. Sebelum AW, beberapa saat sebelumnya, seorang warga Purabaya, Sukabumi, juga melakukan hal yang sama.

Kepala Sub Perencanaan dan Evaluasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Yuni Sri Heryanti mengatakan pelaku sekaligus korban adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sehingga penangannyapun harus intens.

“Di Kabupaten Sukabumi ini, kasus ODGJ cukup tinggi. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” jelas Yuni pada Jumat (16/03) kemarin.

Kedua korban saat melakukan aksi nekat potong alat kelamin, sedang berada ditengah keluarganya. Menurut Yuni hal ini memang perlu perhatian multisektor, baik kades kesehatan terdekat, terutama keluarganya.

“Salah satu yang harus dilakukan keluarga, jika ada ODGJ atau yang depresi ditengah-tengah mereka adalah harus sering berkonsultasi dengan kader kesehatan terdekat. Keluarga juga harus terus mamantau dan mengarahkan mereka pada hal positif secara psikologi, seperti ibadah,” lanjut Yuni.

Yuni menyarankan keluarga untuk tidak malas memeriksakan anggota keluarga yang depresi dan ODGJ ke puskesmas dan fasilitas kesehatan terdekat. “Konsultasi itu penting untuk mengerti cara merawat ODGJ dan depresi,” pungkasnya.

Sementara itu, AW kini masih berada di RS Hermina Kota Sukabumi untuk menjalani perawatan. Melihat luka yang dialami pada alat kelaminnya, secara medis, alat kelamin AW tidak bisa direcovery hingga berfungsi seperti sedia kala.  []

Advertisement
Advertisement