April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Alami Lonjakan Kasus Harian Sangat Tinggi, Presiden Filipina Memarahi Dokter dan Ancam Bunuh Semua Pasien COVID-19

2 min read
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Foto The Diplomat)

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Foto The Diplomat)

HONG KONG – Tidak hanya menyebut rezimnya telah gagal mengatasi Virus Corona, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte juga sempat menyentil para dokter sebelum memutuskan lockdown.

Dalam laporannya, Aljazeera bahkan menulis bagaimana saat berpidato, Duterte kedapatan mencerca para dokter yang mengemukakan kekhawatiran akan buruknya situasi sistem kesehatan di Filipina.

Saat itu, Duterte dilaporkan sampai menantang para dokter untuk melakukan revolusi. Duterte kemudian menyebut bahwa pemerintahannya akan menghabisi semua pasien COVID-19 jika dokter nekat menggelar revolusi.

“Kalian benar-benar tidak mengenal saya. Kalian ingin revolusi? Kalau begitu katakan. Silakan, coba saja. Kami akan menghancurkan segalanya. Kami akan membunuh semua orang yang terinfeksi COVID-19.”

“Itukah yang kalian inginkan? Kita selalu dapat mengakhiri keberlangsungan hidup kita dengan cara ini,” ucap Duterte marah.

Tidak jelas bagaimana Duterte tiba-tiba muncul dengan ide revolusi tersebut. Terlebih, saat mendesak pemerintahan untuk menetapkan kembali penguncian, para dokter tidak menyebut tentang gerakan melawan pemerintah.

Meski begitu, dalam pidato terbarunya Senin (03/08/2020), Duterte tidak melulu memarahi dokternya. Pasalnya, dalam sebuah kesempatan, Presiden Filipina ini ternyata juga sempat memberikan semangat kepada garda depan COVID-19.

“Aku sudah mendengar (seruan) kalian. Jangan kehilangan harapan. Kami sadar Anda lelah,” ucap Duterte dalam pidato yang disiarkan oleh televisi Filipina.

Berbagai pernyataan Duterte terkait dengan tenaga medis muncul tidak lama setelah 80 asosiasi medis Filipina menuntut kontrol pembatasan yang lebih ketat.

Menanggapi desakan dari puluhan asosiasi medis ini, Duterte akhirnya menyetujui untuk memberlakukan kembali penguncian COVID-19. Dijadwalkan akan berlangsung hingga 2 minggu, penguncian pun diketahui melingkupi wilayah Manila serta empat provinsi sekitarnya.

Selain itu, pada Senin kemarin, Duterte juga sudah mengamini bahwa Filipina memang telah berjuang keras untuk menahan lonjakan infeksi.

Filipina disebut menjadi salah satu negara Asia dengan peningkatan kasus infeksi yang signifikan. Surat kabar France24 sempat melaporkan bahwa pada Minggu (02/08/2020), Filipina telah mengumumkan rekor jumlah infeksi harian sebanyak 5.032 kasus. Pada Senin (3/8), Worldometer kembali mencatat tambahan kasus harian massif di Filipina, yaitu mencapai angka 3.226.

Sementara itu, menurut pantauannya terkini, Worldometer telah mencatat jumlah infeksi total di Filipina mencapai angka 112.593. Sedangkan, jumlah kematian total dikatakan telah menyentuh 2.115 jiwa. []

Advertisement
Advertisement