April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Aniaya Bayi, PMI Ini Terancam Dibui

2 min read

IPOH MY – Entah apa yang ada di benak AH, perempuan 24 tahun yang sudah sejak 5 tahun yang lalu berstatus PMI Malaysia, tega menganiaya bayi berusia 11 bulan yang menjadi asuhannya di rumaah majikannya, kawasan Pantai Remis Ipoh Malaysia senin kemarin (29/11). AH bekerja pada keluarga Datuk Gan Tian Kee sejak menjelang bayi ini lahir. Keluarga Datuk Gan Tian Kee sengaja memperkerjakan AH demi mempersiapkan kelahiran putra mereka.

Kejadian ini diketahui pertama kali oleh salah seorang saudara majikan AH yang saat itu berkunjung ke kediaman mereka. Saat mereka yang baru saja datang menanyakan dimana dan bagaimana perkembangan anak majikan AH, AH terlihat gelagapan menjawab. Kecuriganpun muncul, dan kerabat majikan AH yang nyelonong ke kamar, mendapati bayi berusia 11 bulan tersebut dalam kondisi lebam dan kritis.

Setelah dilarikan ke rumah sakit terdekat, hasil visum menyatakan bayi tersebut mengalami luka memar di bagian belakang kepala dan telinga kiri, bekas lebam seperti cubitan di lengan sebelah kanan, serta bekas muntahan.

Menindak lanjuti hasil visum tersebut, keluarga Datuk Gan Tian Kee melaporkan AH ke pihak berwajib. Tidak lama kemudian, AH ditahan dan dinyatakan sebagai tersangka. AH dijerat dengan Seksyen 31(1)(a) Akta Kanak-Kanak 2001 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kepada koresponden Apakabaronline.com, AH mengaku selama 14 bulan bekerja di rumah Datuk Gan, ini tidak pernah mendapat libur dan keluar rumah. Hampir setiap hari, PMI asal Ciamis Jawa Barat ini merasa hidupnya tertekan dengan sikap keluarga majikannya yang kasar dan gemar memaki. Bahkan tak jarang, AH juga menerima kekerasan fisik setiap kali dianggap bersalah.

Kerabat majikan AH yang enggan disebut namanya, memberikan pengakuan yang sejurus dengan pernyataan AH. Selama bekerja di rumah kerabatnya, AH sering mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dan tidak pernah keluar rumah. [Asa/Ilham]

Advertisement
Advertisement