April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Apes … !!! Kiriman Suami Dari Malaysia Ludes Karena Istri Kecanduan “Si POPCORN”

2 min read

DEMI mensejahterakan keluarga, Joko, 40, kerja banting tulang di luar negeri sebagai PMI. Tapi sayang, di tanah air istrinya, Westi, 34, malah “banting-bantingan” dengan lelaki berondong alias si popcorn. Duit kiriman dari Malaysia habis buat manjakan sang PIL. Tak ada sikap Joko yang lain, kecuali cerai, cerai dan cerai…..

Punya istri cantik, kerja masih dalam satu kota; alangkah idealnya sebuah keluarga. Bisa berkasih-kasihan kapan saja, ibarat minum obat 3 kali seminggu sesendok makan juga bisa. Tapi tak semua orang bisa menikmati kebahagiaan itu. Terutama pelaut dan PMI, punya istri cantik ditinggal di rumah ibarat kata: wastra lungsed ing sampiran (barang bagus dibiarkan lecek karena nganggur).

Nasib Joko warga Surabaya ini juga seperti itu. Punya bini cantik tapi rejeki jelek. Di kota pahlawan itu rejekinya nyungsep, sehingga terpaksa mendaftar jadi PMI di Malaysia. Dan alhamdulillah wasyukurillah, sejak menjadi PMI di negeri jiran ekonominya mulai membaik. Tiap bulan dia bisa kirim ringgit Malaysia yang lumayan. Dan karena postur anggaran sangat memadai, utang-utang luar rumah juga bisa dibayar lunas.

Istrinya, Westi, juga bisa berdandan lagi, merawat kecantikannya. Secara materil terjamin sudah. Tapi secara onderdil? Lha ini yang kacau balau. Sebab sejak suami menjadi tenaga kerja luar negeri, sudah setahun lebih dia tak menikmati kiprah “tenaga kuda” suami di atas ranjang. Sebagai wanita yang masih muda dan enerjik, itu siksaan berat bagi Westi.

Untuk mengisi kesepian dia lalu main medsos. Ee, di sini dia nyangkut ke seorang lelaki bernama Dedy, 27, kenalan baru lewat FB. Lama-lama hubungan itu makin intensif, sehingga pertemuan khusus di darat pun dilangsungkan. Ternyata Dedy memang tampan. “Tongkrongannya saja begitu, apa lagi “tangkringan”-nya ya…..” batin Westi kemudian.

Merantau Jadi Tenaga Kerja, Istriku Kecanthol Pria Bertenaga Kuda

Karena koalisi sudah dibangun, Westi pun ingin menjajal “eksekusi” bersama Dedy. Ternyata betul, anak muda ini memang luar biasa. Kaya stamina dan tenaga kuda. Tendangannya sangat akurat. Ketika bola dipelintir dan masuk gawang, goool…Westi merem melek dapat tendangan duabelas pas. Sejak itu dia jadi semakin lengket pada berondongnya tersebut.

Kini uang kiriman uang dari suami justru dihambur-hamburkan untuk berfoya-foya bersama si popcorn, Dedy. Joko baru tahu akan hal itu ketika diberi tahu oleh adik kandungnya. Maka buru-buru dia pulang ke Surabaya, untuk menjebak istrinya, yang telah melenceng jauh dari jalannya revolusi kita.

Bekerja sama dengan adiknya tersebut, Westi-Dedy berhasil dijebak dan digerebek. Tak ayal keduanya kena hajar, merasakan lezatnya bogem mentah Joko. Tapi dia tak mau memperkarakan lebih jauh, kecuali membawa persoalan ini ke Pengadilan Agama Surabaya.

“Kalau begitu terus-terusan, bisa bangkrut saya.” Ujar Joko di kantor Pengadilan Agama.

Rupanya Joko benar-benar sudah patah arang. Cerainya tak cukup satu dulu, tapi langsung talak tiga. Jika perceraian sudah diteken, dia berharap hak asuh anak tetap padanya. Dia tak mau dua anaknya rusak gara-gara kelakuan ibunya. Semoga dapat istri pengganti yang setia, tak popcorn alias lelaki brondong.

Enakan berondong jagung popcorn, manis dan gurih. [Sumber : JPNN/Gunarso TS]

Advertisement
Advertisement