April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Atur Pola Makanmu Agar Seimbang Gula Darahmu

3 min read

Istilah gula darah mungkin sudah tak asing lagi di telinga Anda. Gula di sini tak sama dengan yang biasa ada di dapur. Gula dalam darah dikenal sebagai glukosa yang dibawa oleh aliran darah ke semua sel di dalam tubuh untuk memasok energi.

Kadar glukosa terus berubah dari pagi hingga malam. Tingkat terendahnya dimulai pada pagi hari, saat bangun tidur dan belum makan. Lalu, setelah makan pertama, kadar glukosa meningkat dan menetap selama satu jam dalam darah.

Penting untuk mempertahankan gula darah selalu dalam keadaan normal agar terhindar dari berbagai risiko penyakit. Salah satu caranya adalah mengatur pola makan. Sebab, gula berasal dari apa yang Anda makan. Kemudian, tubuh akan mengatur kadar glukosa darah agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Medical News Today menulis, kadar gula darah puasa pada orang sehat harus di bawah 99 miligram per desiliter (mg/ dL), sedangkan rekomendasi The American Diabetes Association bagi pasien diabetes antara 70 dan 130 mg/dL sebelum makan dan kurang dari 180mg/dL 2 jam setelah makan.

Pengaturan pola makan

Dokter umumnya menyarankan diet rendah karbohidrat kepada pasien diabetes, terutama anak-anak. Namun, hati-hati karena tidak cukup karbohidrat dalam makanan juga dapat menyebabkan hipoglikemia.

Memang banyak pasien diabetes berhasil menjaga keseimbangan asupan makan dengan diet rendah karbohidrat. Namun, studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menyatakan bahwa diet rendah karbohidrat membuat Anda mengonsumsi protein tinggi untuk menyeimbangkan kadar gula darah secara maksimal.

Anda yang berniat mencoba diet ini, konsumsilah karbohidrat sehat seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, pasta gandum utuh, ubi, oatmeal, dan bulgur. Lalu, perbanyak makanan laut, kacang-kacangan, daging, yoghurt tanpa pemanis, dan sayuran tak bertepung.

Pilihan makanan lain untuk menyeimbangkan kadar gula darah adalah selalu makan sayuran hijau yang kaya serat dan kalsium seperti kale, bayam, brokoli. Selain itu, makanlah ikan, daging sapi, atau telur setiap hari sebagai sumber protein penstabil darah.

Makanan lain adalah biji-bijian untuk mempertahankan energi, misalnya quinoa atau millet. Anda juga bisa makan kacang-kacangan seperti almon atau kenari yang kaya serat, lemak sehat, dan protein sebagai camilan mengenyangkan.

Selain itu, hindari makanan manis dengan gula tambahan seperti permen, saus salad, yoghurt, jus buah, dan makanan kemasan. Hindari juga karbohidrat olahan seperti roti dan pasta karena akan meningkatkan gula darah. Kuncinya, pilih makanan utuh dan segar, bukan makanan olahan atau kemasan.

 

Mengapa penting menjaga kadar gula darah?

Penting untuk menjaga kadar gula darah tetap normal karena bila terlalu tinggi dapat menyebabkan hiperglikemia. Kondisi ini biasanya terjadi pada pasien diabetes yang menjalani diet tidak seimbang sehingga kadar insulin berkurang dalam tubuh.

Tanda seseorang mengalami hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi adalah mulut kering, sering buang air kecil, haus terus menerus, lebih mudah lelah, sakit kepala, dan mual.

Selain itu, hiperglikemia juga bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius seperti kehilangan penglihatan, gagal ginjal, disfungsi ereksi, kerusakan saraf permanen yang dapat menyebabkan mati rasa dan kesemutan, peningkatan risiko serangan jantung atau strok, bahkan dapat terjadi penurunan kognitif.

Namun, yang terjadi bila kadar gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia juga tidak lebih baik daripada terlalu tinggi. Beberapa tanda hipoglikemia adalah bibir kesemutan, tangan gemetar, wajah pucat, berkeringat, peningkatan denyut jantung, mengalami kegelisahan, dan pusing.

Efek lain dari glukosa rendah adalah sulit berkonsentrasi, kebingungan, perilaku seperti orang mabuk, menjadi paranoid atau agresif, bahkan bisa mengalami kejang atau kehilangan kesadaran.

Beberapa penyebab hipoglikemia antara lain diabetes, beberapa jenis obat seperti obat malaria, minum alkohol sebelum makan, hepatitis berat dan gangguan ginjal, serta anoreksia. [Dian]

Advertisement
Advertisement