April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Bandara Malang, Akan Segera Diupgrade Status Menjadi Bandara Internasional

3 min read

MALANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui peningkatkan status Bandara Abdulrahman Saleh sebagai Bandara Internasional. Pesan tersebut disampaikan secara khusus kepada Pelaksana Tugas (Plt) sekaligus Wali Kota Malang terpilih, Sutiaji di Istana Bogor.

“Alhamdulillah Pak Jokowi merespon, merestui dan menyetujui, memperhatikan prospek pertumbuhan Malang Raya sangat baik dan dinilai penopang bagi kemajuan ekonomi serta pembangunan di Jawa Timur,” kata Sutiaji dalam rilisnya, Senin (24/07/2018).

Kenaikan status Bandara Abdulrahman Saleh dinilai wajar dan pantas karena sejumlah alasan. Beberapa alasan di antaranya secara teknis landasan pacu sudah memadai, sudah memiliki alat kendali kontrol penerbangan malam, tingginya kunjungan wisata di Malang, tingginya tingkat peminat dari para pelajar guna study ke Malang termasuk program mahasiswa mancanegara, aktivitas usaha dan jasa yang berkembang pesat, daya tarik investasi ke Kota Malang serta komitmen bersama para pemangku wilayah di Malang Raya.

“Pak Gubernur juga memberikan stressing, bahwa tidak bisa untuk menggaet target kunjungan 1 juta wisatawan luar negeri di Jatim pada tahun 2025 hanya ditumpukan pada Bandara Juanda. Angkasa Pura sebagai bagian dari Kementerian Perhubungan, diminta untuk ikut mendorong kemajuan, peningkatan peran dan status bandara daerah,” katanya.

Karena itu, Sutiaji optimisme rencana peningkatan status menjadi Bandara Internasional akan mendapatkan dukungan dari stakeholders. Terlebih melihat data kunjungan wisatawan ke Kota Malang yang terus naik dari tahun ke tahun.

Kota Malang mencatat, Tahun 2016 kunjungan wisatawan sebanyak 3.996.609 wisatawan, dengan rincian 3.987.074 wisatawan nusantara dan 9.535 wisatawan mancanegara. Tahun 2017 naik menjadi 4.914.910 wisatawan, meliputi 4.902.946 wisatawan nusantara dan 11.934 wisatawan mancanegara.

“Saya optimisme peningkatan sektor wisata bagi pilar perekonomian. Maka dengan peningkatan status Bandara Abdulrahman Saleh, maka kunjungan wisata akan melonjak untuk Malang Raya,” tegasnya.

Ditambahkan Sutiaji, tahun 2018 Kota Malang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 4,2 juta wisatawan dan untuk wisatawan mancanegara sebanyak 15.000 wisatawan.

“Selepas acara Rakernas Apeksi, menindaklanjuti goodwill yang diberikan Pusat. Saya segera melakukan koordinasi dan komunikasi intens dengan Pemprov serta Bapak Bupati Malang dan Ibu Walikota Batu, Danlanud serta simultan dengan DPRD. Perlu satukan komitmen dan support bersama, bilamana diperlukan hibah daerah,” ujar Walikota terpilih periode 2018-2023 itu.

Termasuk di dalamnya kesiapan imigrasi, mengingat multieffec player dari peningkatan status nantinya. Wisatawan dan iklim investasi jelas akan naik secara signifikan.

Bandara Abdulrachman Saleh Malang sendiri saat ini sudah memiliki Instrumen Landing System (ILS) sehingga pesawat bisa landing pada malam hari. Selama ini bandara sudah diakses daerah sekitaran seperti Pasuruan, Blitar, Kediri, Tulungagung dan Trenggalek.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo sebelumnya mendesak kementerian Perhubungan untuk meningkatkan status Bandara Abdulrahman Saleh Malang dan Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional. Dua Bandara tersebut dinilai layak seiring perkembangan transportasi di Jawa Timur.

“Tinggal Menteri Perhubungan (untuk menyetujui),” tegas Soekarwo.

Pak Dhe Karwo, demikian biasa dipanggil, mengatakan perjalanan darat lebih dari 2 jam, sudah jadi pertimbangan tersendiri bagi turis mancanegara untuk berkunjung ke destinasi wisata. Perjalanan Surabaya – Malang yang kini bisa lebih dari 3 jam menjadi kurang produktif untuk perspektif pengembangan wisata dan menggaet strategi pasar tourism.

“Karenanya saya sudah mengusulkan ke Presiden, dan sudah dapat lampu hijau, juga ke KSAU juga OK, termasuk kajian dari Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub juga positif karena runway Bandara Abdurahman Saleh sudah lebih 2500 meter dan sudah memiliki sistem untuk pengendalian penerbangan malam hari,” terangnya.

Sutiaji sendiri berada di Jakarta dalam rangkaian pertemuan Presiden dengan Wali Kota se-Indonesia di Istana Bogor, (23/07/2018).[Darmadi]

Advertisement
Advertisement