April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Baru Disebut Menjadi Calon Ibukota Negara, Harga Properti di Palangkaraya Naik 500%

2 min read

JAKARTA – Palangkaraya kerap disebut-sebut sebagai salah satu nomine kawasan yang diperhitungkan untuk menjadi ibu kota baru bagi Indonesia kelak. Pencarian properti di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut pun menggeliat kencang hingga 500% dibandingkan waktu sebelum pengumuman wacana pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa.

Head of Real Estate Category OLX Indonesia, Ignasius Ryan Hasim menjelaskan, pihaknya membandingkan angka pencarian rumah di Palangkaraya sebelum dan setelah rapat kabinet terbatas terkait pemindahan ibu kota akhir April kemarin. Didapati fakta bahwa pencarian properti di Palangkaraya mengalami kenaikan hingga 5 kali lipat dibandingkan waktu sebelumnya.

“Setelah wacana itu keluar ke publik, pencarian properti di Palangkaraya naik 5 lima kali lipat. Padahal baru berjalan 1—2 minggu, tapi sudah sangat signifikan,” ujarnya seperti dilansir Antara, Senin (13/05/2019).

Dijelaskan olehnya, OLX membandingkan data pencarian properti Palangkaraya pada 25 April dan 30 April, setelah diumumkannya rencana pemindahan ibu kota.

Hasilnya  sebelum rapat kabinet terbatas per 29 April, popularitas properti di Palangkaraya hanya sekitar 300 pencarian per hari. Kemudian pada tanggal 1 Mei setelah rapat dilakukan, pencarian properti di Palangkaraya mencapai 1.500 per hari.

Ignasius menyebutkan, kenaikan tersebut kemungkinan terjadi karena ibu kota Kalimantan Tengah itu pernah disebut-sebut akan menjadi ibu kota baru. Ditambah lagi dalam wacana terbaru, pemerintah telah memilih untuk membangun ibu kota baru pemerintahan di luar Pulau Jawa Ini mengingat beban di DKI Jakarta yang semakin bertambah.

Asal tahu saja, sejauh ini Palangraraya belum diperhitungkan sebagai kota dengan pertumbuhan properti yang signifikan. Kondisi tersebut tampak dari tidak adanya ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut dalam 18 kota yang kerap disurvei Bank Indonesia terkait harga properti residensial.

Di  Kalimantan; perkembangan properti residensial di Pontianak, Balikpapan, dan Samarinda lebih dilirik. Di mana pada kuartal I-2019 kemarin, Samarinda menjadi kota dengan pertumbuhan harga properti residensial tertinggi di Kalimantan. Pertumbuhannya mencapai 2,31% secara year on year.

Sebaliknya, pertumbuhan harga properti residensial di Balikpapan justru terpantau negatif pada kuartal I kemarin. Secara tahunan pertumbuhannya minus 0,47%.

Mengenai pemindahan ibu kota, jika benar terealisasi diperkirakan harga properti residensial di kota tersebut dapat terkerek hingga naik 500%.

“Perkiraan harga rumah di sana rata-rata bisa Rp 500 juta dari market yang tercipta Belum turunan properti lainnya, seperti ruko, hotel, restoran, dan lain-lainnya nilainya bisa 5 kali lipat dari total penjualan rumah secara keseluruhan,” kata Direktur PT Panangian Simanungkalit, Associates, Panangian Simanungkalit, kepada Validnews, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga rata-rata harga perumahan yang dibangun oleh Perumnas di Palangkaraya per 2015 baru di angka Rp94,24 juta per unit.[Nirmala]

Advertisement
Advertisement