April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Berbeda Sama Sekali dengan Temuan Polisi, Ini Pelaku Pembakar Halte Sarinah Hasil Penelusuran Wartawan

2 min read

JAKARTA – Narasi TV kembali mendapatkan perhatian publik usai mengunggah video yang mengungkap pelaku pembakaran halte Sarinah pada demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 lalu.

Dalam video berdurasi 9.54 menit itu, beberapa pelaku berhasil diidentifikasi melalui pengamatan CCTV serta video amatir dari netizen yang beredar.

Dilansir dari artikel Zonajakarta.com berjudul Narasi TV Bongkar Pelaku Pembakaran Halte Sarinah, Begini Respon Polisi Hingga Jubir Kepresidenan hasil penelusuran video yang diunggah pada Kamis 29 Oktober 2020 itu, disimpulkan bahwa pelaku pembakaran memang sengaja melakukan tindakan anarkis tersebut secara terorganisir.

“Kita bisa melihat tujuan pelaku datang ke lokasi memang bukan berdemonstrasi, tetapi membakar halte. Di saat massa berlari menuju perempatan Sarinah menerobos barikade polisi, si pelaku tetap santai tetap fokus mencari api untuk membakar halte,” terang narator Narasi TV seperti dikutip dari Instagram @narasinewsroom.

Narasi TV juga menyimpulkan bahwa pergerakan para pelaku tersebut tampak bukan datang untuk melakukan unjuk rasa melainkan sedari awal sudah berniat untuk menciptakan kekacauan.

Pada 12 Oktober 2020, tim Narasi TV sempat menanyakan hasil penelusuran tersebut pada Polda Metro Jaya. Apalagi mengingat 4 tersangka yang sudah ditetapkan polisi ternyata tidak sesuai dengan identifikasi dalam video tersebut.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, polisi memang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kemungkinan pelaku-pelaku lainnya.

“Apakah masih ada pelaku lain? Masih ada. Ini masih dilakukan penyelidikan. Kami berdasarkan fakta dan bukti minimal 2 alat bukti yang cukup untuk bisa menahan mereka,” jelas Kombes Yusri kepada tim Narasi TV.

“Kita masih melakukan pengejaran, nanti kita tunggu hasilnya seperti apa,” tutup Yusri.

Lebih lanjut, tanggapan juga datang dari Juru Bicara (Jubir) Presiden, Fadjroel Rachman.

Fadjroel mengatakan sebaiknya hasil investigasi itu disampaikan langsung ke Menko Polhukam Mahfud MD.

“Pertama, apabila memang ada bukti-bukti yang ditemukan oleh timnya Nana dari Mata Najwa, kemudian yang ditemukan oleh Asfina, Bayu, atau siapapun, bisa merujuk pada Menkopolhukam Mahfud MD,” ungkapnya dalam acara Mata Najwa seperti dikutip oleh Zonajakarta.com dari kanal YouTube Najwa Shihab.

Upaya ini dinilai penting oleh Fadjroel sebagai upaya menjaga Indonesia tetap dalam aturan demokrasi konstitusional.

“Apabila dimungkinkan, tolong semua bukti-bukti itu disampaikan kepada kepolisian atau dimintakan pertemuan dengan pak Menkopolhukam. Kita semua menjaga demokrasi konstitusional. Semua ada jalurnya,” tegas Fadjroel.

Najwa Shihab pun segera memberitahu Fadjroel bahwa tim Narasi TV sudah menyampaikan temuan itu ke polisi tetapi belum ada tindak lanjut yang jelas.

“Kita akan tunggu apakah memang ada tindak lanjut dari polisi. Jadi, bagian itu harus saya clear kan. Bukan hanya kami tayangkan ke TV, tapi kami juga minta klarifikasi ke polisi,” pungkas Najwa. []

Advertisement
Advertisement