Bupati Ponorogo Ngelus Dada, Belasan Ribu Warga Bumi Reog Nekat Mudik
PONOROGO – Banyaknya jumlah warga Bumi Reog Ponorogo yang melakukan perbuatan mudik ke Ponorogo membuat Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni ngelus dada, prihatin dengan kondisi tersebut.
Data yang dibeber oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menunjukkan masih banyak warga masyarakat yang tidak melaksanakan himbauan tersebut.
“Bahkan orang mudik dalam satu hari kemarin Senen (27/04/2020) mencapai tujuh ratus orang” ungkapnya.
Meski pemerintah melalui berbagai media dan kesempatan gencar menyampaikan sosialisasi himbauan agar warga masyarakat tidak mudik pada Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 2020 ini, namun himbauan tersebut ternyata masih belum diindahkan oleh sejumlah warga Ponorogo yang berada di luar daerah.
Karena jika mudik yang dikhawatirkan adalah semakin meningkatnya penyebaran virus korona.
Bupati menambahkan sampai sekarang ini pemudik di Ponorogo mencapai lebih dari 15 ribu orang.
“Sekitar tujuh ribu orang sudah menjalani karantina dan kondisinya sehat” terang Ipong.
Selama ini, pintu perbatasan masuk Ponorogo telah dijaga ketat 24 jam. Namun demikian, lantaran pemudik sejatinya merupakan warga asli Ponorogo yang mengetahui seluk beluk Ponorogo, mereka masuk Bumi Reog melalui jalur tikus yang tidak ada pos penjagaannya.
Seperti yang terjadi kemarin (29/04/2020) siang, sebuah mobil bernopol depan D, terlihat berputar-putar mencari arah jalan, bertanya kepada warga di kawasan Gorang-Gareng Taji Magetan. Pengemudi dan penumpang mobil tersebut bertanya arah Ponorogo melalui jalur desa Kedung Panji, Dukuh, Kedung Banteng.
Setelah diklarifikasi, ternyata mereka sedang melakukan perjalanan mudik dari Bandung menuju sebuah desa di dekat pertigaan Dengok Ponorogo.
Dikuntit ApakabarOnline.com, mereka berhasil memasuki Ponorogo dengan lancar jaya tanpa ada ruda paksa dari siapa-siapa sebab antara Desa Dukuh Kecamatan Lembeyan Magetan dengan Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Ponorogo melompong tanpa penjagan. []
