April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Cara Menghadapi Lansia Yang Pemarah Dan Cerewet

4 min read

Bersentuhan dengan lansia, bagi profesi domestic worker apalagi totally caregiver merupakan bagian yang harus dijalani. Seringkali, berhadapan dengan kelompok usia ini menghasilkan berbagai keluhan dan ungkapan yang intinya “berat” dan “menyusahkan” hingga benar-benar dibutuhkan bukan saja pemahaman dan kesabaran, melainkan pengetahuan.

Merawat lansia, memang tidak semua orang memiliki pengetahuan untuk melakukannya dengan benar. Hal ini tak jarang menimbulkan masalah baik masalah emosional hingga masalah hukum dan kriminal. Banyak kejadian terekspos media masa, seorang PRT dianiaya oleh lansia yang diasuhnya, seorang PRT diadili karena menganiaya lansia yang diasuhnya, dan lain sebagainya.

Pengetahuan dan bekal ketrampilan yang fokus terhadap apa, bagaimana dan hal urgant lain seputar lansia saat masih berada di Balai Latihan Kerja sebelum tterbang ke luar negeri memang diberikan. Namun rasanya hanya sekilas saja. Ironis memang. Menghadapi kelompok usia lanjut, jika memahami dan mengerti caranya, tentu bisa meminimalkan berbagai persoalan di kedua belah pihak.

 

Berikut ini tips saat berhadapan dengan lansia yang dihimpun dari berbagai sumber.

 

Jangan Dibantah, Dengarkan saja

Lansia terkadang suka sekali berbicara, bahkan terkesan cerewet bagi sebagian orang. Hal ini dikarenakan mereka sudah mengalami banyak sekali hal dan merasa bahwa mereka lebih tau tentang suatu hal dari pada anak-anak mereka.

Ketika menghadapi orang tua yang seperti ini,kita tidak boleh menanggapinya sambil lalu atau malah mencibir mereka cerewet. Karena sebenarnya kitapun ketika anak-anak seperti itu.

Ketika kita masih anak kecil, kita sering sekali mengomentari apapun yang terjadi pada lingkungan kita. Yang parahnya kita mengomentari hal-hal tanpa mengerti apakah itu yang kita komentari, bahkan cenderung ngawur, dan orang tua kita dengan sabar mendengarkan kita.

Nah sekarang, marilah kita sebagai anak mendengarkan juga orang tua kita yang sudah lansia ketika mereka bicara. Jangan dibantah atau dibentak, karena itu dapat menyakiti hatinya. Insya ALLAH hal ini akan menjadi pahala untuk Anda.

 

Bicaralah kepada mereka dengan tutur kata yang santun

Orang tua kita yang telah lansia mungkin akan berbicara terus tentang apapun. Terkadang semua hal tidak akan luput dari komentar mereka.

Atau terkadang mereka memiliki pendengaran yang berkurang, sehingga kita harus agak sedikit mengeraskan volume suara kita ketika berbicara dengan mereka.

Kedua hal tersebut jangan sampai membuat kita jadi bertutur kata kasar terhadap orang tua kita. Sabarlah, Insya ALLAH nanti akan menjadi pahala dengan ganjaran yang besar untuk kita dan anak-anak kita.

 

Jawablah Setiap pertanyaan mereka, walaupun berulang ulang

Orang tua kita yang sudah lansia, terkadang agak berkurang penglihatan, pendengaran dan ingatannya. Sehingga terkadang kalau kurang jelas akan terus bertanya berulang ulang.

Kadang Orang tua kita yang telah lansia, bahkan lupa dengan anaknya dengan bertanya “Ini Siapa ya?” Jika itu terjadi, jawablah dengan sabar dan sopan.

Ingatlah bahwa kitapun ketika kecil seperti itu, dan orang tua kita sedikitpun tidak pernah marah .walau kita mengucapkan hal yang sama dan bertanya pertanyaan yang sama berulang kali.

 

Jangan Biarkan orang tua melamun, berilah aktifitas

Masalah terbesar yang dialami oleh para pensiunan atau orang tua lansia yang sudah tidak bekerja adalah post power syndrome. Yang berarti mereka akan merasa lumpuh dan bingung karena tidak ada hal lain lagi yang dapat mereka kerjakan serta membuat mereka aktif setelah tidak lagi berdinas.

Kondisi ini, jika berlangsung lama dapat membuat orang tua menjadi cepat pikun bahkan sakit. Maka dari itu untuk mengatasinya berilah orang tua kita kesibukan. Jika mereka suka membaca buku, ajaklah ke toko buku dan berikan buku-buku yang mereka senangi.

Ajak mereka ke majelis ta’lim, atau organisasi untuk para senior. Mudah-mudahan hal ini akan memberikan mereka semangat hidup yang baru sehingga pikiran orang tua kita yang telah lansia tidak kosong dan senantiasa terhindar dari kepikunan.

 

Masaklah makanan yang mudah mereka makan

Jangan memasak makanan yang sukar dikunyah atau pun keras untuk orang tua kita. Berikan mereka nasi yang agak lembut, serta lauk yang mudah dikunyah.

 

Pastikan Lantai Kering dan Tidak Licin

Selalu perhatikan lantai di rumah kita, terutama yang berada di kamar mandi. Orang tua yang telah lansia tidak memiliki keseimbangan tubuh seperti kita yang masih muda. Mereka mudah sekali terjatuh dan sekalinya terjatuh terkadang bisa fatal sekali.

Tentu kita tidak menginginkan hal ini terjadi pada orang tua kita bukan? Maka dari itu selalu pastikan lantai kering dan tidak licin untuk keamanan orang tua kita yang telah lansia.

Perhatikan makanan dan minuman mereka

Orang yang sudah tua, seperti layaknya anak bayi. Mereka tidak boleh makan dan minum sembarangan seperti kita yang masih muda. Perhatikan makanan apa saja yang di pantang, periksa juga riwayat kesehatannya. Jangan sampai kita memberi mereka makanan yang dapat memicu penyakit, seperti memberi kacang-kacangan pada orang tua yang menderita asam urat.

 

Apapun adanya, berkesempatan mengasuh lansia, sebenarnya anugerah bernilai tinggi pemberian Tuhan. Tidak setiap manusia berkesempatan untuk melakukannya, pun demikian tidak setiap manusia juga berkesempatan menjadi lansia. Selalu lihatlah dengan sudut pandang positif, niscaya kemanfaatan akan didapatkan, rasa ringan melakukan. Semoga bermanfaat [Asa/-Dihimpun dari berbagai sumber]

Advertisement
Advertisement