April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dana Jaminan Hidup Ribuan Korban Bencana Tak Kunjung Cair

2 min read

MATARAM – Sekitar 7 ribu korban gempa bumi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTT) belum mendapat kepastian perihal pencairan dana jaminan hidup. Padahal mereka sudah memenuhi kriteria dan diusulkan untuk mendapat jaminan hidup pada akhir tahun lalu.

Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Hj Baiq Hasnayati mengatakan, masalah tersebut sudah menjadi masalah nasional karena kondisi yang sama juga dialami kabupaten atau kota lain yang terdampak.

“Masalah belum dicairkannya jadup (jaminan hidup) hingga saat ini bukan hanya di Mataram, melainkan terjadi di kabupaten atau kota yang terdampak juga, dan ini sudah menjadi masalah nasional,” katanya, seperti dilansir Antara, Selasa (26/3).

Padahal diakui Hasnayati, sejak awal Kota Mataram sangat responsif dalam proses administrasi dan persyaratan pencairan dana jaminan hidup. Bahkan pihak Pemkot Mataram sudah beberapa kali melakukan konsultasi langsung ke Jakarta guna mempercepat pencairan. Sayang, sampai saat ini belum ada kepastian dari pemerintah.

“Tidak hanya kita di kota yang mempertanyakan, pak gubernur, bahkan seringkali mempertanyakan hal ini ke pemerintah. Gubernur sangat memperhatikan masalah ini,” tuturnya.

Pihak Dinsos Kota Mataram selalu mendapat jawaban serupa saat ditanyai perihal pencairan dana jaminan hidup, yakni jawaban tunggu dan data masih diproses. Saat ini mereka hanya bisa menunggu karena wewenang penuh ada di pemerintah pusat.

“Jadi kita tunggu saja, dan para korban gempa bumi kami harapkan juga bersabar sebab masalah ini sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat” terang Hasnayati.

Hasnayati berspekulasi lambatnya pencairan dana jaminan hidup dikarenakan besaran biayanya. Informasi yang didapat dalam rapat koordinasi terakhir disebutkan korban gempa akan mendapat jaminan hidup selama enam bulan, bukan tiga bulan seperti kebijakan sebelumnya.

“Artinya, satu jiwa akan mendapatkan jadup sebesar 10 ribu per hari selama enam bulan, tidak lagi tiga bulan seperti rencana awal,” pungkasnya. [VN]

Advertisement
Advertisement