April 16, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Deni : “Kalau Ibu Tidak Mau Menerima Deni, Tolong Tunjukkan Bapak Deni Siapa Dan Dimana ?”

3 min read

WONOGIRI – “Mar itu sudah 10 tahun tidak ada kabarnya, dulu pamit ke Hong Kong pas Deni masih umur 1 satu setengah tahun. Setelah itu sampai sekarang, hanya sekali nelpun ke sodaranya yang di kota hanya sekali, dan hanya bilang kalau sudah sampai di Hong Kong” tutur Jemiyem (58) warga RT 9 RW 2 Desa  Gunturharjo Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah.

Kepada ApakabarOnline.com, Jemiyem meminta bantuan untuk mempublikasikan anaknya Sumartini (36) yang terakhir kali diketahuinya berpamitan bekerja ke Hong Kong 10 tahun silam.

“Sebelum punya anak Deni, Mar itu pernah bekerja di Hong Kong, tapi tahun 2007 tiba-tiba pulang dalam kondisi hamil. Siapa yang menghamili, dia tidak mau mengaku, pokoknya akan dia tanggung sendiri anak yang dikandungnya” kenang Jemiyem.

“Beberapa bulan berada di rumah, Mar lalu melahirkan bayinya, ya ini, thole ini, Deni” tunjuk Jemiyem.

Sejak keberangkatannya ke Hong Kong pada tahun 2008 hingga kini, tidak satu dolarpun, Sumartini pernah mengirimkan uang ke ibunya, padahal semestinya dia tahu, bagaimana sulitnya ekonomi ibunya yang statusnya janda dan pekerjaannya serabutan tidak menentu.

Berkat perjuangan Jemiyem, kini Deni Bagus Utomo telah tumbuh menjadi remaja tanggung yang sebentar lagi akan meninggalkan bangku sekolah dasar. Hal ini menjadi beban berat bagi Jemiyem yang secara finansial hidup berkesusahan.

“Kalau masih SD, sekolahnya kan dekat mas, meskipun berat, alhamdulilah saya bisa membiayai sekolahnya Deni. Tapi kalau SMP, darimana saya bisa mencukupi. Sekolahnya jauh, harus punya sepeda, kalau jalan kaki kan kasihan, lha wong jaraknya sekitar 5 kilo. Belum lagi nanti biayanya, buku-bukunya, macam-macamnya” rinci Jemiyem.

Melalui ApakabarOnline.com, Jemiyem berharap, Sumartini akan ingat dan mau membiayai keberlangsungan hidup anaknya mengingat dalam kondisinya yang telah beranjak senja, Jemiyem merasa sudah tidak seproduktif saat usianya masih muda.

Sedangkan Deni, yang prestasi akademiknya di sekolah terbilang bagus, memiliki semangat ingin melanjutkan ke jenjang SMP. Namun seiring dengan bertambah dewasanya nalar Deni, kenyataan pahit semakin dia sadari. Selama 6 tahun menjalani pendidikannya di SD, Deni selalu masuk rangking 3 besar.  Buukan hanya itu, di rumahnya yang sederhana, hampir setiap malam, teman-temannya selalu datang ingin belajar pada Deni saat mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakan pelajaran sekolah.

“Saya sebenarnya kepingin sekolah, sampai SMP, sampai SMA, sampai saya bisa menjadi guru. Tapi biayanya kan mahal, simbah sudah tidak mampu lagi membiayai saya. Dulu waktu sunat saja kalau tidak ikut masal yang gratis, ya mana mungkin simbah mampu membiayai saya sunat” aku Deni dengan polosnya.

“Saya tidak tahu sebabnya kenapa kok ibu tidak mau pulang, tidak mau ngasih uang ke Deni dan simbah. Sebenarnya sekarang ini saya juga kepikiran bapak, andaikan Deni tahu siapa bapak Deni, Deni akan mendatangi dan ikut bapak supaya bisa sekolah lagi” harapnya.

Melalui ApakabarOnline.com, Deni menitipkan pesan untuk Sumartini ibunya. Berikut isi pesannya :

“Ibu, apakah ibu sekarang masih di Hong Kong  ? Kenapa ibu tidak pernah pulang ? Apakah ibu tidak punya uang ? Deni ingin masuk SMP bu, pendaftaran sekarang sudah dibuka, tapi simbah tidak punya uang untuk masuk SMP. Ibu, Deni minta uang untuk sekolah boleh apa tidak ?

Kalau ibu tidak mau ngasih uang, tolong bu, temukan Deni dengan bapak, selain ingin ketemu ibu, Deni juga ingin ketemu bapak. Nanti kalau ibu tidak mau ngasih uang untuk sekolah, Deni minta uang ke bapak.

Tapi kalau bapak dan ibu semua tidak mau ngasih uang untuk sekolah, ya sudah, Deni tidak usah sekolah saja. Deni menemani simbah kerja cari uang sendiri.

Bu, Simbah sudah tua, kalau malem simbah sering nangis selesai sholat malam. Pernah Deni tanya kenapa simbah nangis, jawab simbah kangen ibu katanya.

Bu, apakah Deni dan Simbah punya salah ke Ibu  sampai ibu tidak mau pulang ?

Ibu pulang sama bapak ya bu, Deni kepingin sekali daftar sekolah masuk SMP diantar ibu sama bapak.

Kalau ibu tidak mau menerima Deni, Tolong Bu,  tunjukkan Bapak deni siapa dan dimana. “  [AA Syifa’i SA]

 

Advertisement
Advertisement