April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Derita Mantan PMI Ernawati Dalam Pemasungan Menarik Perhatian Media Asing

2 min read

SUKABUMI – Kisah sukses pekerja migran Indonesia  di luar negeri, sering kali membuat orang lain tertarik untuk mengikuti jejaknya. Padahal, ada banyak risiko yang harus ditanggung, ketika memutuskan untuk bekerja di luar negeri.

Cerita pilu dialami oleh Ernawati, seorang mantan PMI asal Sukabumi, Jawa Barat, yang pernah bekerja di Arab Saudi. Diduga, Ernawati menjadi korban pelecehan, sehingga mengalami depresi dan dipasung oleh keluarganya.

Pulang Dari Bekerja Di Luar Negeri, Hidup Ernawati Harus Dirantai Dalam Ruangan Pengap Setiap Hari

Pilunya kisah Ernawati, sampai menarik perhatian sebuah media berbahasa Inggris asal negeri tirai bambu, South China Morning Posts (SCMP), untuk datang langsung ke kediaman Ernawati, sebuah rumah yang dibangun dari hasil kerjanya di luar negeri, namun kini salah satu ruang gelap rumah tersebut memasung kehidupannya sehari-hari.

Dikutip dari South China Morning Posts (SCMP), Ernawati menikah di usia 14 tahun dengan seorang pria yang enam tahun lebih tua darinya. Dua tahun kemudian, Ernawati pergi ke Arab Saudi dengan harapan bisa memperbaiki perekonomian keluarganya.

Awalnya semua berjalan baik dan wanita yang kini berusia 23 tahun itu bisa membangunkan rumah untuk keluarganya. Keberangkatan pertama, Ernawati berada di Arab Saudi selama dua tahun. Lalu kepergian berikutnya selama 19 bulan.

Pulang Dari Hong Kong, L N Q Dalam Kondisi Depresi Dan Hamil

Kemudian pada kepergiannya yang ketiga di tahun 2016, masalah pun muncul. Ibu Ernawati, Abtyah, ditelepon oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Arab Saudi, yang mengabarkan bahwa putrinya sakit. Pemerintah Sukabumi kemudian menjemputnya di Jakarta dan membawa Ernawati ke Rumah Sakit (RS) setempat.

Dokter mengatakan bahwa ibu tiga anak itu mengalami trauma dan mendiagnosanya dengan skizofrenia (gangguan kejiwaan yang membuat alam realitas seseorang putus dengan frealita disekitarnya).

“Dia adalah orang yang berbeda. Dia kasar dan menolak bicara,” kata Abtyah.

Pihak keluarga memutuskan untuk memasung Ernawati, karena ia akan menyakiti diri sendiri dan orang lain.

http://apakabaronline.com/ibu-dimana-bapak-telah-pergi-meninggalkan-kami/

“Bahkan jika saya meninggalkan rantai yang lebih panjang, dia akan mulai menendang dinding sampai kakinya berdarah,” ungkap Abtyah.

Seorang petugas dari Puskesmas mendatanginya lima hari sekali, untuk memberinya obat. Ernawati belum dibawa ke RS lagi, karena terkendala biaya. Sedangkan suami ibu tiga anak itu langsung kabur, setelah sang istri pulang dalam kondisi memprihatinkan.

“Dia ingin mendapatkan cukup uang untuk memberikan pendidikan yang baik bagi (tiga) anak-anaknya, yang berusia antara dua setengah tahun dan sembilan tahun,” ujar Abtyah menceritakan tujuan Ernawati pergi ke luar negeri.

Depresi Ditinggal Istri Jadi PMI, Bapak 4 Anak Potong “Burung”nya Sendiri

Kini, Ernawati masih terpasung di kamar gelap, di rumah yang ia bangun dengan kerja keras. Pada wartawan SCMP, Ernawati mengaku tak tahu mengapa dirinya dipasung.

“Saya tidak tahu. Tetapi jika dia melepaskan saya, saya berjanji untuk menjadi baik,” kata Ernawati.

Ia juga tidak ingat apa yang terjadi selama di Arab Saudi.

“Aku tidak ingat,” tambah wanita malang itu. []

Sumber : SCMP

Advertisement
Advertisement