April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Di Negara-Negara Ini, PMI Banyak Yang Bermasalah, Hong Kong Nomer 4

2 min read

JAKARTA – Malaysia masih menjadi negara dengan jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) atau yang oleh sebagian pihak masih latah menyebut TKI bermasalah terbanyak. Data Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), pada 2014-2015, terdapat 321 kasus PMI bermasalah, dan PMI di Malaysia nomor satu, diikuti oleh kasus anak buah kapal, Arab Saudi, Taiwan, dan Hong Kong.

Adapun pada 2016-2017 terdapat lonjakan 1.501 kasus yang melingkupi SBMI dengan kasus PMI terbanyak di Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Arab Saudi. Pada Januari-Maret 2018, SBMI menangani sekitar 800 kasus dan lagi-lagi Malaysia setelah urutan tertinggi.

PMI Hilang Kontak ? Begini Sebabnya

Kasus tertinggi yang dialami para PMI  adalah perdagangan manusia, pelecehan seks, gaji, pajak, kerja, pajak, penyekapan, dan pembebanan biaya berlebihan yang tidak sesuai dengan standar pemerintah. Misalnya biaya perjalanan PMI legal ke Hong Kong sebesar Rp 14 juta, tapi para PMI tersebut harus bernilai hingga Rp 50 juta. Hingga 2018, kasus perdagangan manusia adalah kasus terbanyak yang terpisah dari SBMI.

Diberitakan oleh Tempo.co, pada Minggu, 6 Mei 2018, Ketua Umum SBMI Hariyanto menceritakan, sepanjang 2016-2017, pihaknya telah melakukan peningkatan hak migran yang berhubungan dengan pencairan asuransi dan kontrak kerja dengan total lebih dari Rp 8 miliar rupiah.

Terkait dengan permasalahan PMI, hal lain yang disoroti adalah pihaknya saat ini adalah kasus untuk visa umrah yang digunakan untuk “menyelundupkan” para PMI. Hal ini terjadi di balik terbitnya moratorium atau penghentian pengiriman tenaga kerja.

Hariyanto juga kehilangan, saat ini, kasus PMI yang “disewakan” sebagai tenaga alih daya di Arab Saudi makin tinggi. Para PMI itu disewa selama 3-6 bulan dengan upah sekitar 1.000 riyal, sementara tenaga tenaga kerja mencapai 2.400 riyal. [Suci Sekarwati]

Advertisement
Advertisement