April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

DIALOG INTERAKTIF PEKERJA MIGRAN DAN CALEG DPR RI

2 min read

HONG KONG – Indonesian Migran Workers Union (IMWU) serta Komite Keadilan Migran Indonesia (KKMI) menggelar dialog interaktif antara pekerja migran di Hong Kong dengan calon legislatif (caleg) dapil luar negeri. Acara yang diselenggarakan di HKU, Hui Pin Hing Lecture Hall, tersebut menghadirkan caleg DPR RI: Zainul Arifin (PPP), Imam Subali (PKB), Zuhairi Misrawi (PDIP), Irlisa Rachmadiana (Gerindra) dan Tsamara Amany (PSI). Hadir pula Asisten Profesor Department of Sosiology the University of Hong Kong Dr. Julie Ham, dan pendeta gereja Solomon’s Porch Indonesia Dr. Selamet Y. Hakim.

Ketua IMWU Sringatin menjelaskan, kegiatan ini digelar untuk merespons aspirasi pekerja migran Indonesia (PMI), bagaimana sebenarnya antusiasme mereka terkait pemilu. Pihaknya punya kekhawatiran, banyak PMI di Hong Kong dan Makau yang belum paham jika pemilu kali ini akan langsung memilih capres-cawapres dan memilih caleg DPR RI. Ada dua surat suara.

Sesuai namanya, kegiatan hari itu bermotif dialog. Panitia tidak mengedepankan salah satu personal dari partai tertantu. Seluruh caleg ditantang untuk menyampaikan program, visi-misi atau janji-janjinya.

”Selanjutnya, para pekerja migran dipersilakan menanggapi sekaligus menyampaikan harapan mereka terhadap para caleg,” ungkap Sringatin.

Dialog tidak hanya diikuti oleh PMI di Hong Kong, tapi juga perwakilan dari Makau, LSM, dan  akademisi. Perwakilan organisasi yang hadir dalam dialog tersebut, di antaranya Siti Nurul Anikmah (ATKI Taiwan), IMWU Belanda, Fajar Santoadi (Tanaganita Malaysia), Erni Yunita (IFN Singapura), Royhayatul Wardah (JBMI Makau), dan Karsiwen dari Kabar Bumi Indonesia.

Dimoderatori Romo Heribertus Hadiarto, Svd, dialog pada sesi pertama diisi dengan mendengarkan permasalahan yang dihadapi para pekerja migran mulai dari Eropa, Taiwan, Malaysia, dan Singapura. Sesi kedua, dialog dengan para caleg, yang berisi paparan program utamanya terkait perlindungan dan perbaikan kondisi pekerja migran. Dari dialog tersebut para caleg umumnya menjanjikan, jika terpilih, akan mengupayakan bagaimana pekerja migran dilibatkan dalam pembuatan UU maupun kebijakan lain.

Sringatin menambahkan, selain membuka ruang dialog, kegiatan hari itu juga diarahkan untuk mengajak PMI menjadi pemilih yang cerdas dan kritis, tahu siapa yang dipilih.

”Jangan sampai memilih hanya berdasakan tahu nama atau ikut-ikutan keluarga, kemudian lupa. Tapi kita juga harus memantau kinerja para caleg yang datang ke sini dan memberikan janji-janji terhadap buruh migran,” tambah Sringatin.

Caleg PSI Tsamara Amany mengatakan, kedatangannya memang untuk menyerap aspirasi dan memahami isu-isu pekerja migran seperti overcharging, overstay, maupun permainan PJTKI.

”Saya datang karena saya peduli dan ingin mengobrol banyak. Kontribusi saya memang belum sesignifikan itu. Tapi saya akan seriuskan dan mencoba mencari solusi alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan tersebut,” ujarnya. [hanna]

 

Advertisement
Advertisement