April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Didesak, Penjual Tiket Palsu Blak-Blakan Mengakui, Ini Jati Dirinya

3 min read

HONG KONG – Tiket Palsu, Bukan Kali Pertama Terjadi Di kalangan PMI Hong Kong. Sebelum gelaran acara pengajian akbar bertajuk Hong Kong Bersholawat dengan pembicara Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf, dalam pantauan ApakabarOnline.com, pada tahun 2007, sebuah gelaran acara serupa yang mendatangkan Hadad Alwi, pengajian yang mendatangkan Kyai tersohor, AA Gym tahun 2010, juga mengalami hal yang sama, tiket masuk dipalsukan oleh oknum tertentu untuk kepentingan mencari keuntungan finansial pribadi semata.

Dalam wawancara dengan ApakabarOnline.com, panitia penyelenggara acara pengajian akbar bertajuk Hong Kong bersholawat dengan pembicara Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf kemarin mengaku berhasil menemukan salah satu pelaku penjual tiket palsu.

“Pelaku yang menggunakan pakaian tertutup berhasil kami datangi sedang berjualan diluar gedung” tutur Noeriz, salah seorang panitia penyelenggara.

Heboh Tiket Palsu Di Acara “HONG KONG BERSHOLAWAT”, Penyelenggara : “Benar, Ada Ratusan Tiket Palsu Yang Beredar”

Pelaku adalah sesama pekerja migran di Hong Kong. Diketahui berinisial UF, pelaku yang menggunakan baju tertutup tersebut cukup mengagetkan panitia, pasalnya menurut penuturan panitia, pelaku ternyata memiliki wajah kriminal.

Panitia yang mendatangi sempat dibuat naik pitam. Namun setelah pelaku mengakui dan menunjukkan di tangannya masih ada 50 tiket palsu yang sedang dia jual, dari tangan pelaku yang diketahui berinisial UF tersebut, panitia mengetahui ternyata ada 500 tiket palsu yang dibuat dan diedarkan.

“Tercatat ada 500 tiket palsu yang ditemukan oleh panitia dan management MacPherson” terang Nuriz.

Nuriz menuturkan, pelaku memohon-mohon maaf kepada panitia saat tertangkap basah melakukan penjualan tiket palsu. Pelaku mengakui tidak memiliki motof apa-apa selain mencari keuntungan uang semata dari hasil penjualan tiket palsu tersebut.

“Ini juga merupakan salah satu ketelodoran pihak check ticketing pas masuk, mungkin karena saking banyaknya orang yang masuk secara bersamaan.” lanjutnya.

Menurut Nuriz, tiket asli dalam 1 lembar ada 3 bagian yang harus dipotong dengan garis-garis potongannya yang rapi serta jelas. Stempelnya tembus sampai ke bagian kertas di dalamnya.

Sedangkan tiket palsu yang ditemukan diketahui desainnya sama, memiliki 3 bagian, tapi garis potong tidak rapi dan kuat, stempel tidak tembus, warna agak terang seperti poster yang di scan ulang, gambar Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf agak buram, dan menggunakan kertas HVS tebal.

Nuriz menambahkan, peristiwa ini akan menjadi pembelajaran bagi Mdz Ilham. Namun meski demikian, demi pertanggungjawaban, mereka ikhlas mengganti 500 tiket tersebut.

“Jadi, terbukti bahwa pemalsu tiket juga memalsukan stempel HKPA” pungkas Nuriz.

Kekecewaan jamaah, bermunculan di kolom komentar laman Apakabar Plus. Seorang PMI Hong Kong pemilik akun Facebook Mamae Ellis misalnya, mengungkapkan kekecewaannya setelah tidak bisa masuk padahal dirinya memiliki tiket yang asli.

“Saya salah Satu pemilik tiket asli tpi gag bsa masuk, rasa kecewa ada tpi setelah mendengar bahwa bsa di pake lgi ke pengajian berikutnya kekecewa’an itu sirna, serasa segelas air penghilang dahaga” tulis Mamae Ellis.

Namun mayoritas PMI Hong Kong mengutuk aksi pemalsuan tiket tersebut. Bahkan, ada pula yang sampai mendoakan pelaku penjual tiket palsu akan dikenai ahzab kalau meninggal akan dikenakan kain kafan palsu.

” Kok gk takut kena azab yg malsuin ,,, biar masuk sinetron indosiar. *AKIBAT PEMALSUAN TIKET JENAZAH DI BERI KAIN KAFAN PALSU* ” tulis Azzrina N Permatasari.

Beberapa pembaca yang mengetahui kejadian tersebut menyebut jumlah tiket palsu bukan hanya 500 saja seperti yang ditemukan oleh panitia dan pihak management, namun ada 800 tiket bahkan bisa lebih. Hal tersebut diungkapkan oleh Tiara Bening Putriku  salah satunya.

Akun Yuliyanti Pongker menyebut, pelaku penjual tiket palsu berbaju rapat tersebut jatidirinya bernama Yuni. [Asa/Yuni]

Advertisement
Advertisement