April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ditinggal Ibu Jadi PMI, Murid Kelas Dua SMP di Lampung Sejak SD Digauli Pamannya Sendiri

2 min read

LAMPUNG – Tragedi memilukan ini tentu akan selalu membekas di ingatan korban sampai akhir hayat. Bagaimana tidak, seorang paman yang semestinya urut menjaga keponakan perempuan, justru melakukan kejahatan seksual, sejak korban masih duduk di bangku SD hingga korban saat ini telah duduk di bangku kelas dua SMP.

Korban yang berinisial NP merupakan anak seorang pekerja migran Indonesia asal Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, sedangkan pelaku yaitu paman korban yang diketahui bernama Lukman juga berasal dari daerah yang sama.

Mengutip Kupas Tuntas, terkuaknya peristiwa asusila tersebut, ketika pelaku hendak menjemput korban di rumah saudaranya bernama Sri warga Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Minggu (23/11/2019) pukul 21.00 WIB.

Menurut keterangan Sri (keluarga korban), pelaku (Lukman) saat menjemput NP untuk di ajak pulang namun korban menolak,” sepertinya si NP ini ketakutan, lalu Lukman marah-marah,“ ujar Sri.

Berawal dari kemarahan pelaku terhadap korban datanglah sejumlah warga kerumah Sri guna menyaksikan pertengkaran tersebut, “setelah warga kumpul dan kebetulan ada pak Polisi saat main kerumah tetangga saya, lalu di tanya-tanya dengan polisi,” imbuh Sri.

Salah seorang anggota Polisi bernama Ari mengintrogasi peristiwa tersebut, lalu terkuaklah persoalan bahwa NP enggan di ajak pulang oleh Lukman, karena sering dipaksa berhubungan badan, “kalau ayah korban ada dirumah tapi ibunya sedang merantau keluar negeri,” tandas Sri.

Setelah di introgasi selama satu jam lebih, pelaku mengaku sering melakukan tindakan tidak senonoh terhadap keponakan nya sendiri.  Lalu Ari (Polisi) menghubungi Mapolsek Way Jepara untuk membawa Lukman. “Karena saya tugas di kecamatan Braja Selebah, dan TKP malam itu di Kecamatan Way Jepara maka saya kontak Polisi Way Jepara,” ujar Ari.

Hingga siang ini Lukman masih di periksa di Mapolres Lampung Timur. []

Advertisement
Advertisement