April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Domestic Worker Yang Heroik Menyelamatkan Balita Majikan Hingga Alami Luka Bakar Parah Ternyata PMI Asal Cirebon, Ini Jati Dirinya

1 min read

ApakabarOnline.com – Domestic worker yang mengalami luka bakar usai menyelamatkan nyawa balita anak majikannya ternyata seorang pekerja migran Indonesia bernama Enti Sayidah, asal Cirebon Jawa Barat.

Hal ini terungkap dari penuturan Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) Indonesia di Singapura, Agus Ramdhany, menjenguk Enti Sayidah di Singapore General Hospital hari ini (15/04).

Dalame keterangan yang ditulis melalui akun twitter @KemnakerRI, disebutkan bahwa luka bakar uyang diderita oleh Enti ternyata mencapai 50%. Secara medis sangat mengkhawatirkan.

“Saat ini Enti dirawat di Singapore General Hospital. Kondisinya sudah stabil dan berangsur pulih. Biaya pengobatan Enti ditanggung sepenuhnya oleh majikan,” terang Agus.

Demi Lindungi Bayi Majikan, Seorang Domestic Worker Derita Luka Bakar

Enti baru bekerja selama 6 bulan sebagai asisten rumah tangga di Singapura. Akibat tindakan heroiknya menyelamatkan anak majikannya yang berusia 3 tahun, majikannya sangat berterima kasih. Sayangnya tak dirinci kapan kejadian kebakaran kapal pesiar itu.

Dalam pemberitaan ApakabarOnline.com sebelumnya. Entik menjadi salah satu korban yang mengalami luka bakar saat kapal pesiar yang bersandar di Sentosa Cove Singapura mengalami kebakaran.

Insiden tersebut terjadi pada 22 Maret kemarin sekira jam 16:30 petang waktu SIngapura.

“Majikan sangat mengapresiasi perjuangan Enti yang telah menyelamatkan anak-anaknya. Majikan Enti mengaku akan bertanggung jawab menanggung biaya pengobatannya hingga sembuh dan akan menerima dia bekerja kembali,” kata Agus.

Pemerintah juga akan mengawal penuh proses pengobatan Enti.

“Pemerintah juga akan terus menjaga, mengawasi, dan mengawal proses pengobatan Enti sampai sembuh dan menyelesaikan masalah ini hingga tuntas,” ungkap Agus.

Terhitung sejak tanggal 22 Maret hingga sekarang, Enti telah menjalani perawatan intensif selama 25 hari. [Asa]

Advertisement
Advertisement