April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Driver Suroboyo Bus Mayoritas Mantan PMI

3 min read

SURABAYA – Warga Surabaya akan menikmati moda transportasi anyar yang nyaman dan murah, Suroboyo Bus. Sejatinya, bus ini telah dioperasikan sejak awal tahun 2018.

Namun ada beberapa pematangan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya sehingga warga kota harus sedikit bersabar menikmati bus yang satu ini. Terlebih, saat beroperasi, bus ini nantinya akan digratiskan. Bahkan, pembayarannya nanti bisa menggunakan sampah plastik.

 

  1. Awal April Diresmikan langsung oleh Wali Kota Surabaya

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan, Suroboyo Bus akan dilaunching pemkot pada awal April nanti. Totalnya untuk sementara ada 8 armada Suroboyo Bus yang sudah siap diluncurkan. “7 April diluncurkan langsung oleh Bu Wali Kota (Tri Rismaharini) tetapi menunggu jadwal selanjutnya saja. Menyesuaikan,” kata Irvan.

Irvan menambahkan,  Dishub telah melakukan uji coba Suroboyo Bus. Dari hasil uji coba, bus memang sudah siap dioperasikan untuk memanjakan warga Kota Surabaya. “Untuk kesiapan bus, Semuanya sudah siap, mulai dari driver sampai rute pun siap,” kata Irvan.

 

  1. Driver Suroboyo Bus dari PMI Arab Saudi

Lebih lanjut untuk sopir, Irvan mengungkapkan beberapa pengemudi yang telah diseleksi ialah mantan TKI pengemudi bus di Arab Saudi.  Meski sudah berpengalaman, mereka juga tetap melewati tahap seleksi.

“Kemarin kami carikan. Memang ada beberapa bekas sopir bus di Arab Saudi tapi nggak semua. Pengalamannya oke,” kata pejabat alumnus ITS itu.

Kendati demikian, Irvan mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan proses rekrutmen serta pelatihan tahap pertama. Sementara ini sudah ada 23 pengemudi yang telah diseleksi. “Rekrutmen dan pelatihan sudah kok. Peserta yang tidak lolos kita jadikan helper,” ujar Irvan.

Syarat menjadi driver Suroboyo Bus tak sekadar harus memiliki SIM B-1 Umum. Para calon pengemudi harus melakui tes praktek mengemudi dan tes psikologi yang diberikan Dishub Surabaya. Namun, ternyata tidak mudah menemukan pengemudi yang pas kriteria itu dalam waktu singkat.

Seperti Heri Lestiono misalnya. Setelah tiga tahun merantau di negeri orang menjadi TKI di Timur Tengah. Heri kini bersyukur bisa kembali ke tengah-tengah keluarganya di Surabaya.

Laki-laki 35 tahun ini sekarang menjadi salah satu supir Suroboyo Bus, moda transportasi baru yang menjadi ikon kota Surabaya.

Heri bahkan mengaku sempat menjadi mentor bagi teman-temannya saat pertama pelatihan supir Suroboyo Bus, oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya.

“Ya sempat berbagi pengalaman kepada teman-teman, saat pelatihan dengan Dishub, soalnya mesin Suroboyo Bus ini matic. Sementara supir bus yang mendaftar kebanyakan adalah mantan supir Damri atau supir bus mesin manual,” katanya saat bersiap bertugas.

Warga Rungkut Menanggal ini menjelaskan dirinya bersyukur bisa kembali ke Surabaya, padahal jika tidak mendapat pekerjaan di kota metropolitan ke dua ini, dia sudah berencana kembali ke Arab Saudi lagi.

“Saya datang dari Arab Saudi baru Januari 2018 lalu. Kemudian ada info lowongan Suroboyo Bus, dari teman-teman supir. Saya coba mendaftar dan syukur alhamdulillah bisa diterima, seandainya kemarin nggak ada pekerjaan di sini, saya berencana kembali ke Saudi,” akunya.

  1. Akan ada tambahan 10 armada Suroboyo Bus

Sementara ini Dinas Perhubungan Kota Surabaya menyiapkan 8 unit Suroboyo Bus. Setiap bus memiliki 40 tempat duduk, namun bus bisa menampung 70 penumpang sekaligus, karena bisa berdiri. “Insya Allah Kalau sudah jalan, tahun depan akan didatangkan lagi 10 unit bus yang sama,” imbuh Irvan.

  1. Rute Suroboyo Bus mengikuti Bus Kota Damri

Irvan menyampaikan untuk rute Suroboyo Bus memanglah belum ada jalur khusus. Berbeda dengan transJakarta, Suroboyo Bus seluruh armadanya bermerek Mercedes Benz ini rencananya akan beroperasi di jalur tengah Kota Surabaya, yang biasa dilewati bus kota reguler. Dishub juga tengah menyiapkan rambu bus stop dan papan informasi yang dibutuhkan penumpang.

“Sementara kita pakai Rute Damri yang sudah ada. Dari Terminal Bungurasih (Waru) sampai Jembatan Merah atau terminal JMP. Bus akan melewati Frontage Road,” pungkas Irvan.[Ardiansyah Fajar]

Advertisement
Advertisement