April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Duh Gusti, Ditinggal Ortu Jadi PMI, Siswi Kelas Enam SD Lahirkan Bayi Laki-Laki

2 min read

ApakabarOnline.com – Duh Gusti, lagi-lagi kasus kejahatan seksual kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, siswi kelas 6 SD harus menanggung aib akibat perlakuan sang paman.

Belia 13 tahun itu dicabuli pamannya sendiri sampai hamil dan melahirkan tersebut pun menjadi perhatian Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN).

Direktur YNDN Pontianak, Devi Tiomana mengungkapkan, kasus asusila yang dialami bocah di bawah umur itu terjadi Desember 2018. Pelaku pencabulan sudah diproses pihak Polres Mempawah.

Korban dari pencabulan bukan hanya bunga saja, melainkan juga saudara perempuan Bunga. Namun hanya Bunga yang mengalami kehamilan.

“Korban masih berstatus pelajar aktif dan sekarang duduk di kelas 6 SD, di salah satu sekolah di Kecamatan Batu Ampar,” katanya dikutip dari Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), Selasa (29/01/2019).

Guru korbanlah yang membongkar kehamilan anak malang tersebut. Sebab secara kasat mata, fisik korban sudah tak normal. Perutnya bengkak. Seperti orang hamil.

“Lalu, sang guru menginterogasi korban. Dan membawa korban ke Pos Polisi terdekat di Kecamatan Batu Ampar itu,” terangnya.

Awalnya, korban tertutup. Karena itu, guru dan polisi memutuskan membawa korban ke Puskesmas. Untuk diperiksa perutnya.

“Setelah diperiksa, ternyata anak ini (saat itu) sudah hamil 8 bulan,” jelasnya.

Dari situ mulai terkuaklah seluruh perbuatan bejat dari sang paman yang mencabuli kedua keponakannya hingga satu di antaranya hamil, dan hari ini telah melahirkan.

“Sekarang korban sudah melahirkan. Bayinya selamat dan sehat,” bebernya tanpa menjelaskan kapan Bunga melahirkan.

Ia mengungkapkan bahwa kedua korban tinggal bersama dengan sang ibu dan pamannya yang berinisial SD (23) serta keluarga yang lain di rumah warisan keluarga sang ayah.

Ayah dari korban terakhir kali berpamitan pergi bekerja ke luar negeri menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) namun hingga saat tidak diketahui dimana rimbanya.

Untuk dapat melahirkan, Bunga membutuhkan perjuangan berat. Ia harus berada di meja operasi. Melalui operasi cesar, Bunga melahirkan bayi laki-laki dengan berat 2,6 kilogram dan panjang 46 centimeter.

Devi memastikan, YNDN akan mengawal kasus tersebut. Korban akan diberi pendampingan khusus supaya tetap bisa melanjutkan sekolahnya, agar punya masa depan.

“Penanganannya tidak boleh terburu-buru. Korban harus diberikan pemulihan psikis dan fisik,” jelasnya.

Proses pendampingan korban akan dilakukan secara menyeluruh. Apalagi korban harus dipersiapkan untuk menjalani persidangan nanti. Masalah anak yang dilahirkan juga akan dibicarakan dengan kerabat Bunga.

“Siapa yang berkenan memeliharanya. Kan gitu,” ucapnya.

Devi mengatakan, perbuatan pelaku jelas kejahatan seksual luar biasa. Karena itu, dia berharap pelaku diadili seberat-beratnya. Apalagi pelaku adalah paman korban sendiri.

Harusnya sang paman bisa melindungi korban. Namun sebaliknya, sang paman korban justru menjadi predator yang sangat kejam.

“Korban ini dikuasai oleh pamannya. Pelaku punya kekuatan untuk mengendalikan korban. Sehingga bisa dicabulinya,” tutur Devi. []

Advertisement
Advertisement