April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Eks PMI di Sukabumi Diminta ‘Bertobat’

2 min read

SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi berencana akan memberikan pembinaan kewirausahaan kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi yang pernah menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) khususnya yang perempuan.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, hal tersebut dimaksudkan agar para mantan PMI Kabupaten Sukabumi tidak lagi bekerja di luar negeri, melainkan di dalam negeri saja, terutama di Kabupaten Sukabumi.

Mengutip Radar Sukabumi, Pemkab Sukabumi, kata Marwan, akan mendorong agar para PMI bisa memahami potensi daerah melalui Usaha Kecil Menengah (UKM) yang digagas oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sukabumi.

“Kami akan membantu pekerja migran yang sudah kembali ke kampung halamannya. Agar tidak lagi berangkat bekerja ke luar negeri. Salah satunya dengan cara melakukan pembinaan kewirausahaan,” kata Marwan, Kamis (10/01/2019).

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi, pembinaan kewirausahaan bagi mantan PMI tersebut, bisa dicontohkan dengan kondisi warga yang berada di sekitar daerah Geopark Ciletuh. Seperti, Kecamatan Ciracap dan Kecamatan Ciemas.

“Di kecamatan tersebut, hampir seluruh wanita berusia produktif menjadi Pekerja Migran Indonesia ke Luar Negeri. Namun kini dengan memanfaatkan lokasi wisata, mereka memiliki usaha sendiri yang penghasilannya hampir sebanding dengan upah Pekerja Migran Indonesia di luar negeri,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Tatang Arifin mengatakan, bahwa minat warga Kabupaten Sukabumi, untuk menjadi PMI ke luar negeri masih tinggi.

“Data sementara hasil dari verifikasi saat ini, jumlah PMI asal Kabupaten Sukabumi yang diberangkatkan pada awal Januari 2018 hingga 31 Oktober 2018 mencapai 915 orang. Sementara, pada 2017 jumlah TKI yang telah berangkat untuk bekerja ke luar negeri sebanyak 1.157 orang,” katanya.

Dari ratusan PMI ini, sambung Tatang, mereka kebanyakan bekerja ke sejumlah negara Asia. Seperti Hongkong, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Thaiwan. Selain itu, para TKI yang diberangkatkan tersebut, mayoritas masih bekerja di sektor informal.

“Para PMI asal Kabupaten Sukabumi ini, mereka lebih banyak memilih bekerja di sejumlah negara Asia. Sebab, pengiriman PMI untuk sektor informal ke negara timur tengah hingga kini masih belum bisa dilakukan. Lantaran, terkendala moratorium,” pungkasnya.[]

Advertisement
Advertisement