April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Empat Kali Keguguran Karena Dianiaya Suami, Nenek Ini Sekarang Hidup Sebatangkara

2 min read

 ApakabarOnline.com – Setiap orang tentunya mendambakan menjalani kehidupan bahagia bersama pasangan yang dicintainya. Tapi, bagi wanita asal Singapura ini, hidup bahagia bersama suaminya adalah hal yang sulit terjadi. Kisah pilu yang dialaminya ini pun mencuri atensi.

Menukil pemberitaan Harian Shin Chew, Seorang wanita berusia 76 tahun telah mengalami lima kali keguguran selama 43 tahun kehidupan pernikahannya. Empat kali keguguran yang dialaminya disebabkan oleh suaminya yang kejam.

Wanita bernama Tan mengungkapkan bahwa ia dikenalkan kepada suaminya oleh kerabatnya bertahun-tahun yang lalu, dan segalanya dimulai dengan cukup baik. Pada 1975, mereka mengikat simpul janji suci dan Tan hamil tak lama setelah pernikahan. Sedihnya, saat itulah suaminya yang bermarga Hong, mengungkapkan ‘wajah’ aslinya sebagai pria yang tidak setia.

“Sebelum saya berusia 40 tahun, saya sudah mengalami total kehamilan lima kali, tetapi tidak ada yang berhasil sampai melahirkan. Saya ditendang dan dipukul olehnya selama bertahun-tahun,” ungkap Tan.

“Empat dari lima keguguran terjadi setelah saya dipukul olehnya. Keguguran lain terjadi setelah saya bertengkar dengan saudara ipar perempuan saya,” imbuhnya.

Tan pun menambahkan bahwa selama kehamilan pertamanya, sang suami sudah berselingkuh dan bahkan ingin membawa pulang wanita tersebut. Tan yang tak membiarkan sang suami melakukan itu dipukuli, sehingga menyebabkan dirinya kehilangan bayi pertama.

Apa yang lebih menyedihkan adalah selama kehamilan terakhirnya, sang suami tiba-tiba berkata, “Kami tidak punya uang, mengapa Anda masih ingin melahirkan bayi?”. Setelah mengatakan itu, ia secara mengejutkan menginjak perut Tan dan menyebabkan perutnya mengalami pendarahan. Pada akhirnya, janin harus digugurkan untuk menyelamatkan nyawa sang ibu.

Pada waktu itu, bayi yang ada di kandungan Tan sudah berusia delapan bulan. Tan dan suaminya, Hong memang merupakan petugas kebersihan yang mendapatkan upah minim. Tapi, sang istri mengungkapkan bahwa Hong akan menghabiskan semua gajinya untuk wanita lain, dan Tan harus membayar sewa bulanan rumah serta tagihan listrik.

Tan menderita patah tulang di lengan kanannya setelah mengalami kekerasan fisik oleh Hong. Meskipun sering dilecehkan, Tan masih percaya bahwa suaminya akan membuka lembaran baru dan menjadi baik suatu hari nanti. Tapi, Tan menyerah. Pada Oktober 2018, Hong yang berusia 71 tahun ini pun didakwa di kepolisian karena melakukan penyerangan dan melanggar perintah penahanan yang diajukan oleh istrinya. []

Advertisement
Advertisement