April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Fix, WHO Nyatakan Status Darurat Internasional Virus Corona

3 min read

FILE PHOTO: Members of the Thai Airways crew prepare themselves before disinfecting the cabin of an aircraft of the national carrier during a procedure to prevent the spread of the coronavirus at Bangkok's Suvarnabhumi International Airport, Thailand, January 28. REUTERS/Athit Perawongmetha/File Photo

HONG KONG – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengumumkan darurat global untuk virus Corona Wuhan yang telah menewaskan 171 orang di Cina pada Kamis dan menyebar di 18 negara.

Ada 7.800 kasus lebih yang terdeteksi di seluruh dunia, menurut data WHO terbaru pada Kamis, dan mayoritas telah terjadi di Cina daratan, tempat virus tersebut berasal dari pasar satwa liar ilegal di Kota Wuhan.

Sementara Komisi Kesehatan Nasional Cina telah mengumumkan pada penutupan hari Kamis, 30 Januari, jumlah total kasus virus Corona Wuhan yang bertambah di Cina daratan telah meningkat menjadi 9.692, menurut laporan CNN pada 30 Januari, dikutip pada 31 Januari WIB.

Angka itu melonjak 1,982 dari hari sebelumnya, dengan jumlah total sekarang jauh jumlah yang terkait dengan pernafasan parah (SARS) pada tahun 2003, yang sebelumnya di antara wabah terburuk di Asia.

Jumlah korban tewas di Cina daratan kini mencapai 213 orang, dengan 42 kematian baru terjadi di provinsi Hubei, pusat penyebaran virus, dan satu di provinsi timur laut Heilongjiang.

Tetapi hampir 100 kasus telah muncul di negara-negara lain, memicu larangan bepergian ke Cina dan sentimen anti-Cina di beberapa tempat, dan lonjakan permintaan untuk masker pelindung.

Di provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya, sekitar 60 juta orang hidup di dalam isolasi saat Cina berupaya mengatasi epidemi tersebut.

Dikutip dari Reuters, 31 Januari 2020, Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, memuji tanggapan Cina dalam konferensi pers di Jenewa tetapi mengatakan WHO khawatir tentang penyebaran virus ke negara-negara yang tidak memiliki sumber daya untuk menghadapinya.

“Alasan utama deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di Cina tetapi karena apa yang terjadi di negara lain. Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” katanya.

Langkah ini akan memicu pengawasan yang lebih ketat dan pedoman berbagi informasi ke semua negara, tetapi mungkin mengecewakan Beijing, yang telah menyatakan keyakinannya dapat mengalahkan virus.

Para ahli sangat prihatin tentang kasus penularan dari orang ke orang di luar Cina, yang menunjukkan potensi yang lebih besar untuk penyebaran virus lebih lanjut. Amerika Serikat menjadi negara keempat yang melaporkan kasus penularan manusia ke manusia di dalam negeri pada hari Kamis.

Pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan virus seperti flu itu dikonfirmasikan pada seorang pria di Illinois, sehingga jumlah total kasus AS menjadi enam. Istri pria itu, yang juga terinfeksi, sebelumnya telah melakukan perjalanan ke Cina, tetapi dia tidak.

“Sebagian besar kasus di luar Cina memiliki sejarah perjalanan ke Wuhan atau riwayat kontak dengan seseorang dengan riwayat perjalanan ke Wuhan,” kata Teros.

Jeremy Farrar, direktur Wellcome Trust, membenarkan keputusan WHO.

“Deklarasi darurat internasional tidak diragukan lagi akan mempertajam fokus pemerintah dalam melindungi warga negara,” kata Farrar. Langkah-langkah kesehatan masyarakat yang dibutuhkan akan menjadi tantangan bagi semua negara, tetapi akan sangat sulit bagi negara-negara berpenghasilan rendah, tambahnya.

Virus ini telah menyebar dengan cepat sejak Komite Darurat WHO terakhir bertemu seminggu yang lalu. Tetapi saat belum ada kematian yang dilaporkan di luar Cina dan juga tidak ada virus muncul di Afrika.

Italia menjadi negara terbaru yang mengumumkan kasus yang dikonfirmasi pada hari Kamis. Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan dua kasus virus Corona telah terdeteksi. []

Advertisement
Advertisement