April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Human Trafficking dan Tantangan Masalah Kemanusiaan

2 min read

Masalah ketenagakerjaan merupakan salah satu pokok penting yang masih menjadi pekerjaan rumah bangsa Indonesia. Baik pemerintah maupun masyarakat perlu semakin menyadari betapa banyak penduduk Indonesia, khususnya yang berada dalam skala garis ekonomi menengah ke bawah memerlukan perhatian lebih terkait pekerjaan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Pada berbagai kasus kemanusiaan yang terjadi, para pencari kerja ini justru sering menjadi korban atas penyelewengan sistem jual beli tenaga kerja manusia.

Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan (J-RuK) Sumba yang digagas oleh salah satu peraih apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2017, Ronaldus Asto Dadut, adalah salah satu komunitas relawan beranggotakan anak-anak muda yang memiliki perhatian lebih pada masalah human trafficking di wilayah Sumba, Nusa Tenggara Timur. Mereka memiliki sejumlah program yang berkaitan dengan penanggulangan terjadinya jual beli manusia pada masyarakat Sumba. J-Ruk berkomitmen untuk mengambil bagian dalam upaya perlawanan terhadap perdagangan manusia dalam bentuk usaha-usaha preventif seperti edukasi masyarakat terkait tata cara menjadi pekerja imigran yang legal.

Terbentuknya J-Ruk pada sekitar tahun 2014 diawali oleh kegelisahan Asto ketika menjemput para buruh migran yang dipulangkan dari Malaysia dalam kondisi yang kurang baik. Para pekerja migran yang umumnya wanita tersebut tidak memiliki dokumen kerja yang lengkap dan sebagian besar hanya lulus sekolah dasar. Mereka dalam kondisi depresi, bahkan ada beberapa yang memiliki bekas kekerasan fisik. Asto tidak ingin menemui kejadian seperti ini lagi, maka ia membentuk J-RuK.

Salah satu program J-RuK yang masih rutin diadakan hingga kini adalah memberikan berbagai penyuluhan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan sosialisasi pencegahan human trafficking. Tidak hanya itu, J-RuK pun sering terlibat banyak kerjasama dengan lembaga lain dalam mengadakan berbagai kegiatan sosial seperti bakti sosial dan pengobatan gratis. Lebih dari mencegah terjadinya praktek jual beli manusia, komunitas anak-anak muda Sumba ini ingin mensejahterakan masyarakat Sumba untuk hidup lebih baik lagi daripada sebelumnya. [BAYU]

Advertisement
Advertisement