April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kecelakaan Kerja, BMI Asal Ngawi Meninggal Dunia

2 min read

NGAWI – Belum sampai dipulangkan jenazah Panti, BMI Taiwan asal Ngawi yang meninggal dunia karena jatuh di apartemen majikannya, kabar duka kembali menimpa warga Ngawi lainnya.

Adalah Muji SUyitno (38), BMI asal Dusun Krajan, RT 05/RW 01, Desa Kedungputri, Kecamatan Paron, Ngawi dinyatakan meninggal akibat kecelakaan kerja di Malaysia pada Sabtu (18/11) sekira jam 12 siang waktu Malaysia. Kabar duka meninggalnya anak pasangan Marto Tukiran (70) dan Kasmini (60) ini kali pertama diterima keluarga pasa sore harinya di hari kejadian kecelakaan.

Dilansir dari Siaga Indonesia, keluarga di Ngawi mengetahui kabar duka ini dari istri korban yang bekerja di Batam.

“Tahu kalau ada kabar seperti itu setelah Yanti istri korban yang bermukim di Batam telepon pada kita mengabarkan tentang meninggalnya adik ipar saya ini. Dalam telepon itu tidak diterangkan secara jelas hanya jatuh saat bekerja itu saja,” terang Jumadi kakak ipar korban, Senin (20/11).

Jenazah almarhum telah diterbangkan ke kampung halaman dari tempatnya bekerja di Johor Malaysia Senin (20/11) siang kemarin. Mendarat di Bandara Adi Sumarmo Solo sekitar pukul 18 petang, kemudian malam itu juga beberapa saat setelah tiba di kampung halaman, jenazah almarhum langsung di makamkan di komplek pemakanan Desa Kedungputri.

Terkait kejadian nahas dialami korban kata adiknya Riza Juliantoro merupakan pukulan berat bagi keluarganya di rumah. Mengingat hampir 16 tahun lebih Muji Suyitno tidak pulang kampung di Dusun Krajan untuk sekedar menjenguk kedua orang tuanya. Bahkan korban menikah pun keluarganya di rumah hanya tahu melalui kontak telepon sekitar  2 tahun lalu.

“Dari pertama merantau kakak saya (Muji Suyitno-red) tidak pernah memberikan kabar bahkan sempat hilang kontak sekitar 15 tahun. Tahu-tahu dia mau menikah dengan Mbak Yanti dari Batam itu iya dari telepon jadi tidak pernah pulang ke rumah sini,” jelas Riza Juliantoro.

Dengan adanya kabar buruk tersebut terutama pihak ibunya Kasmini langsung shock berat . Beber Riza, selama ini dari keluarga besarnya yang paling dekat dengan korban memang ibunya. Karena lama ditinggalkan, korban sering melakukan kontak telepon via video call dengan sang ibu meskipun  wajahnya sudah banyak mengalami perubahan.

“Sampai sekarang pun seperti apa Mbak Yanti keluarga di sini belum tahu juga. Korban dari pernikahanya itu dikaruniai seorang anak. Sayang, sebelum meninggal korban sempat kirim uang untuk biaya selamatan neneknya dirumah baru sekitar empat atau lima hari lalu,” pungkasnya.

Selamat jalan Muji… [Asa/pr-Siaga Indonesia]

Advertisement
Advertisement