April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Korban Banjir Dan Longsor Pacitan Terus Bertambah

2 min read

PACITAN – Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pusdatin dan Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan korban serta penanganan dampak banjir dan longsor masih dilakukan.

Beberapa daerah yang terjadi banjir dan longsor di tujuh kecamatan di Pacitan belum pulih semuanya. Yakni Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Tulakan, Tegalombo, Nawangan, Arjosari, dan Ngadirojo.

“Daerah yang paling parah terdampak bencana adalah Kecamatan Pacitan,” kata Sutopo, Jumat (1/12).

Dia mengatakan jumlah korban bertambah. Data sementara hingga Jumat (1/12) pukul 06.00, jumlah warga meninggal sebanyak 20 orang terdiri dari 14 korban longsor dan enam banjir. Dari 20 korban meninggal tersebut 11 di antaranya sudah ditemukan.

“Sembilan korban masih dalam pencarian,” ujarnya.

Selain korban meninggal, ada sekitar empat orang yang mengalami luka-luka.

Bencana itu juga menyebabkan 1.879 warga mengungsi. Ada delapan titik pengungsian. Yakni gedung Karya Darma 497 orang, Masjid Sirnoboyo 51 orang, gedung Muhammadiyah MDMC 51 orang, Balai Desa Sumberharjo 32 orang, Balai Desa Bangunsar 16 orang, Balai Desa Cangkring 32 orang, MI Al Huda 150 orang, dan Balai Desa Sidomulyo 1.050 orang.

Kerusakan fisik meliputi 1.709 unit rumah. Tersebar di Kecamatan Kebonagung 1.225 unit, Ngadirojo 9 unit, Pacitan 160 unit, Nawangan 148 unit, dan Arjosari 167 unit. Selain itu juga terdapat 17 unit fasilitas pendidikan yang rusak, dan bangunan lain.

“Pendataan masih terus dilakukan karena belum semua lokasi dapat dijangkau,” jelasnya.

Upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh berbagai pihak. Bupati Pacitan telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari yaitu 28 November hingga 4 Desember 2017.

“Status ini dapat diperpanjang atau diperpendek menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Bupati Pacitan telah menunjuk Komandan Kodim 0801/Pacitan sebagai komandan tanggap darurat,” katanya.

Sebanyak 1.174 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan penanganan darurat. Tim gabungan dari BPBD Pacitan bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, SKPD, BPBD Magetan, Baznas Tanggap Darurat, ACT, Perhutani, SAR FKM Solo, LMI, dan relawan melakukan penanganan darurat. Pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban dilanjutkan.

Tim Reaksi Cepat BNPB telah hadir di Pacitan untuk memberikan pendampingan dalam penanganan darurat. BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 500 juta untuk operasional penanganan darurat.

Pengaruh siklon tropis Cempaka yang menimbulkan curah hujan ekstrem berintensitas 383 milimeter per hari telah menyebabkan banjir dan longsor yang besar di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, 27-28 November 2017.

Dekatnya posisi siklon tropis Cempaka dengan daratan Pacitan, hanya 23 kilometer di Samudera Hindia sebelah selatan Pacitan sehingga telah menyebabkan Pacitan lumpuh total. Banjir dan longsor bersamaan dengan gelombang laut tinggi sehingga semua sungai yang bermuara di Teluk Pacitan meluap menyebabkan banjir besar di Pacitan. [Asa/JPNN]

Advertisement
Advertisement