April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Lakukan Deteksi Dini untuk Cegah Penyakit Kanker

2 min read

CAUSEWAY BAY – Sebagai bagian dari upaya peningkatan pemahaman dan kepedulian terhadap penyakit kanker serviks dan kanker payudara, Yayasan Kanker Indonesia (YKI), difasilitasi oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong dan Dharma Wanita Persatuan Hong Kong, serta didukung HK Breast Cancer Foundation dan Equal Opportunities Commision (EOC)  menyelenggarakan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), tes pap smear, dan mamografi gratis bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong.

Acara diadakan di Ruang Ramayana KJRI Hong Kong, pada hari Sabtu (12/11) dan Minggu (13/11). Hadir pada acara tersebut Konsul Jenderal Tri Tharyat dan Senior Health Service Officer HK Breast Cancer Foundation Grace Chung. Sementara dari YKI datang tiga dokter ahli pelaksana IVA dan pap smear, seorang bidan, dan dokter penyuluh penyakit kanker serviks. Tim medis disertai oleh Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. Aru Wicaksono Sudoyo, Bidang Kehumasan Adiati Arifin Siregar, dan Bidang Organisasi Sally Sudradjat.

Konjen Tri Tharyat dalam sambutannya mengungkapkan, selama 2 bulan lebih dirinya di Hong Kong sudah ada 3 orang yang meninggal dunia karena kanker. Satu orang, karena ketahuan sakit, determinate majikannya. “Intinya memang apa yang kita lakukan bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Dharma Wanita Persatuan KJRI adalah untuk memberikan pengetahuan umum seperti kanker Serviks yang potensi bahayanya sangat tinggi, terutama bagi wanita yang aktif,” ungkap Tri.

Prof. Aru mengatakan, Yayasan Kanker Indonesia terus berupaya meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap penyakit kanker. Kanker serviks sendiri merupakan jenis kanker yang dapat dicegah. Sedangkan kanker payudara dapat dideteksi secara dini.

“Oleh karena itu, kami mengundang tenaga kerja perempuan Indonesia di Hong Kong untuk memanfaatkan kesempatan pemeriksaan kesehatan gratis dari YKI ini, serta mendapatkan penyuluhan tentang kanker serviks dan kanker payudara yang dapat menyelamatkan kehidupan,’’ ujarnya.

Pemeriksaan IVA dan tes pap smear dilakukan untuk membantu tenaga kerja perempun Indonesia di Hong Kong mengetahui kelainan sebelum ada keluhan atau gejala. Sebab, kanker serviks yang masih dini tidak memberikan keluhan. Jika ditangani sejak dini, memiliki tingkat kesembuhan 100 persen. Sementara pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dapat dilakukan oleh setiap perempuan untuk mengetahui secara dini adanya tumor payudara.

Menurut YKI, masalah utama dalam penanggulangan kanker adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker dan kesadaran masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat untuk mengurangi risiko kanker serta melakukan deteksi dini kanker. Akibatnya sebagian besar kanker ditemukan pada stadium lanjut dan sulit ditanggulangi, sehingga memberikan beban yang besar bagi pasien kanker dan keluarganya.

Advertisement
Advertisement