April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Landa Tasikmalaya, Banjir Bandang Renggut Korban Jiwa

3 min read

TASIKMALAYA – Hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ini menyebabkan banjir menerjang di beberapa wilayah di Indonesia. Di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, banjir bandang menewaskan lima orang karena terseret arus dan tertimpa longsor yang terjadi pada Selasa (6/11/2018) malam.

Hujan deras mengguyur wilayah selatan Tasikmalaya, Senin (5/11/2018) hingga Selasa (6/11/2018), menyebabkan banjir dan air sungai meluap. Sejumlah rumah penduduk di pesisir pantai terdampak banjir dengan ketinggian 0,5-2 meter, bahkan satu jembatan penghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut ambruk diterjang air.

“Ada sekitar delapan kecamatan yang melaporkan terjadinya bencana mulai banjir, longsor hingga angin kencang,” kata Herman Suherman, Satgas BPBD Tasikmalaya dikutip Liputan6.com.

Banjir juga menyebabkan akses jalan raya Cipatujah menuju Ciheras, Pameungpeuk dan wilayah Garut Selatan lainnya, lumpuh total akibat terputusnya Jembatan Pasanggrahan.

Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat telah menerjunkan tim dan membangun posko untuk penanganan terhadap warga yang terdampak banjir.

Dilansir Antaranews, juru bicara Basarnas Jabar, Joshua Banjarnahor, mengatakan posko tersebut untuk penanganan cepat dan membantu warga yang terjebak banjir di wilayah Tasikmalaya.

Basarnas Jabar sudah menyiapkan personel berikut peralatan penyelamatan yang memadai untuk penanganan warga yang terdampak banjir di wilayah Tasikmalaya dan daerah sekitarnya.

Tim gabungan itu, kata dia, berupaya mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman untuk menghindari bahaya dari bencana banjir.

Banjir bandang yang memakan korban jiwa juga terjadi di Padang, Sumatra Barat. Pemerintah Kota Padang tetapkan masa tanggap darurat banjir dan longsor mulai hingga 9 November mendatang.

Banjir bandang melanda beberapa titik di Kota Padang pada Jumat (2/11/2018) lalu, dua orang dinyatakan tewas dan sebanyak 29 keluarga terisolasi karena jembatan di Lubuk Kilangan yang putus akibat terjangan banjir.

BNPB juga merilis, sebanyak 756 keluarga terdampak banjir, 1.400 unit rumah terendam banjir, 3 unit rumah hanyut, satu unit jembatan gantung hanyut dan satu unit jembatan gantung putus.

Kejadian di Tasikmalaya dan Padang itu sekaligus menambah catatan korban jiwa akibat banjir dan longsor. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diolah Lokadata Beritagar.id, banjir dan longsor termasuk bencana alam yang paling banyak menyebabkan korban meninggal selama 10 tahun.

 

Waspada curah hujan tinggi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan di sejumlah daerah Indonesia meningkat dalam beberapa hari ke depan. BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kenaikan curah hujan tersebut.

“Mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” kata Deputi Bidang BMKG Mulyono R Prabowo dalam keterangan tertulisnya.

Peningkatan curah hujan itu diprediksi berlangsung pada 5-9 November 2018. Prabowo menjelaskan kenaikan curah hujan itu disebabkan oleh beberapa faktor, mulai melemahnya aktivitas aliran massa udara kering dari Australia hingga adanya pola sirkulasi siklonik di sejumlah perairan Indonesia.

Curah hujan di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua hingga saat ini masih tinggi intensitasnya dengan kisaran lebih dari 20 mm/hari. Prabowo menjelaskan bahwa dalam 3 hari ke depan konsentrasi curah hujan meluas ke wilayah Jawa.

Pertemuan angin yang memanjang dari Jawa bagian Timur hingga Barat meningkatkan kelembapan udara di wilayah Jawa.

“Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode beberapa hari ke depan, antara lain,” kata Prabowo.

BMKG memperkirakan daerah yang akan mengalami hujan lebat disertai petir adalah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Selain itu, gelombang tinggi diperkirakan terjadi di sejumlah perairan Indonesia. Ketinggian gelombang diprediksi 2,5-4 meter di perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Lombok, Selat Bali dan Selat Lombok bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga Lombok.[]

Advertisement
Advertisement