April 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Letusan Gunung Agung Bahayakan Penerbangan, Bandara Ditutup Hingga 30 November

2 min read

KARANGASEM – Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI/AirNav Indonesia) kembali mengeluarkan Notice to Airmen (Notam) nomor A4298/17 NOTAMR A4274/17, terkait penutupan sementara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, akibat abu vulkanik Gunung Agung.

Penutupan tersebut berlaku dari hari ini, Rabu (29/11/2017) pukul 02.16 Wita sampai dengan Kamis, 30 November 2017 pukul 07.00 Wita.

“Rapat dengan stakeholder penerbangan didukung data dari Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) memutuskan, untuk memperpanjang penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai karena area ruang udaranya masih tertutup debu vulkanik,” ungkap Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, Rabu (29/11/2017).

Menurutnya, sebaran debu vulkanik Gunung Agung masih tetap mengarah ke arah selatan, menyebar dengan kecepatan 15 knots pada ketinggian dari permukaan sampai dengan ketinggian level 20 ribu kaki.

Akibatnya, kata Wisnu, sedikitnya tujuh rute domestik dan 10 rute internasional air traffic service (ATS) terdampak oleh debu vulkanik Gunung Agung. Bandara Banyuwangi untuk saat ini berada di luar area yang terdampak debu vulkanik dengan jarak 21 nautical mil kondisi masih normal operasi.

“Begitu pula dengan Bandara Internasional Lombok Praya yang berjarak 26 nautical mil dari area terdampak debu vulkanik, kondisi masih beroperasi normal,” ujar Wisnu.

Wisnu menegaskan, personel navigasi penerbangan terus bersiaga penuh untuk dapat meminimalkan dampak aktivitas Gunung Agung terhadap konektivitas di ruang udara Indonesia. Pihaknya sejak September lalu telah menyiapkan 10 bandara alternatif untuk mengantisipasi aktivitas Gunung Agung.

Ke-10 bandara itu adalah Jakarta, Makassar, Surabaya, Lombok, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Kupang dan Banyuwangi.

“Pemanduan lalu lintas penerbangan dilakukan sesuai standard operation procedure (SOP) yang berlaku dan menghindari area terdampak debu vulkanik sesuai dengan contingency plan yang telah kami susun,” ujarnya.

Airnav, ucap Wisnu, akan terus mengoptimalkan sumber daya manusia, peralatan navigasi penerbangan dan prosedur yang dimiliki untuk dapat meminimalkan dampaknya terhadap penerbangan di ruang udara Indonesia.

Dalam pantauan Apakabaronline.com, suasana di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali tampak sepi. Beberapa penumpang yang menunggu dan mencari informasi, tampak terlihat di areal terminal.

Di tempat parkir pesawat, seluruh pesawat tampak diamankan dari dampak debu vulkanik dengan menutup lobang baling-baling mesin. [WINKA/Net]

Advertisement
Advertisement