April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Maksud Hati Ingin Berkulit Mulus, Usai Suntik Toxin Botulinum, Perempuan Ini Dilarikan ke UGD Rumah Sakit Tsuen Wan

2 min read
Ilustrasi Istimewa

Ilustrasi Istimewa

HONG KONG – Kecenderungan manusia untuk ingin tampil dan memiliki kondisi tubuh yang ideal seringkali mengalahkan akal sehatnya. Resiko berbahaya dilupakan, saat efek samping mengerikan datang, barulah penyesalan datang.

Seperti yang dialami oleh seorang perempuan berusia 32 tahun di Hong Kong ini. Ingin memiliki kulit yang mulus bebas kerutan dan bercak, perempuan tersebut nekat melakukan upaya yang tidak dibenarkan, menyuntik toxin botulinum ke wajah, bahu dan betisnya pada 24 Agustus kemarin.

Beberapa hari setelah melakukan tindakan tersebut, perempuan tersebut merasakan keluhan yang kian hari kian parah, hingga akhirnya, perempuan tersebut pada 5 September 2020 kemarin dilarikan ke UGD Rumah Sakit Yan Chai, Tsuen Wan, Hong Kong.

Dokter yang menangani memvonis, perempuan tersebut mengalami botulisme iatrogenik setelah melakukan pemeriksaan.

Mendapat laporan terkait kondisi perempuan tersebut, Departemen Kesehatan Hong Kong langsung merespon dengan melakukan investigasi.

“Jika toksin botulinum dijadikan bahan untuk tujuan kecantikan, efeknya tidak akan bertahan lama, dan secara bertahap akan hilang.” jelas juru bicara Departemen Kesehatan Hong Kong.

Kini, perempuan tersebut mengalami gangguan penglihatan pada matanya, kesulitan bernafas, kesulitan mengunyah makanan, kehilangan suara, sulit menelan makanan.

Di Hong Kong penggunaan toxin tersebut tidak boleh sembarangan. Tata aturan yang berlaku, penggunaan toxin tersebut harus dibawah tanggung jawab Dokter spesialis.

Toxin Botulinum dalah obat yang digunakan untuk menghilangkan kerutan di wajah. Penggunaannya diberikan melalui suntikan dan efeknya hanya bertahan selama 3-6 bulan. Oleh karena itu, suntikan perlu diulang agar kerutan di wajah tetap tidak tampak.

Obat ini akan melumpuhkan otot yang disuntik, sehingga otot menjadi lemas dan kerutan tidak timbul. Karena hanya melumpuhkan bagian otot yang disuntik dan efeknya hanya sementara, botox jarang menimbulkan efek samping yang berbahaya. Pasien juga bisa kembali beraktivitas segera setelah disuntik.

Efek samping yang paling sering muncul adalah reaksi setempat pada area suntikan, seperti memar, kemerahan, nyeri, dan infeksi di area suntik. Efek botox hanya bersifat setempat, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang berpengaruh pada sistem tubuh secara umum.

Efek samping lain yang muncul tergantung dari tujuan dan tempat suntikan. Beberapa efek samping itu meliputi:

  • Gangguan pada mata, seperti penglihatan ganda, mata kering, iritasi mata, kelopak mata bengkak, radang pada selaput bening mata (kornea), mata sensitif terhadap cahaya.
  • Sakit di leher atau punggung.
  • Sulit menelan.
  • Mulut kering.
  • Sesak napas.
  • Sulit buang air kecil.
  • Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Keringat yang berlebihan selain di ketiak. []

 

Advertisement
Advertisement