April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mau Pulang, Pak JK Dihadang Para Mantan PMI Sukabumi

3 min read

SUKABUMI – Wakil Presiden Jusuf Kalla diadang sejumlah mantan pekerja migran Indonesia di luar negeri. Para mantan PMI menyampaikan berbagai keluhan selama bekerja di luar negeri.

Para mantan PMI asal Kabupaten Sukabumi itu, tidak hanya berkeluh kesah tindakan perlakuan majikannya.  Tapi termasuk gaji yang belum dibayarkan, padahal mereka sudah bertahun-tahun bekerja di sana.

Keluhan disampaikan para purna PMI itu,  saat Jusuf Kalla akan meninggalkan lokasi kegiatan Indonesian Migrant Worker Awards 2018, di Aula Pusat Pengembangan Dakwah Islam (Pusbangdai) di Kecamatan Cikembang.

Kegiatan yang diprakarasai Kementerian Tenagakerjaan Republik Indonesia dihadiri ribuan purna dan calon tenaga kerja keluar negeri, Jusuf Kalla menyampaikan sejumlah pesan bagi calon PMI dalam sambutannya.

“Kita mengetahui bekerja diluar negeri tidaklah mudah dan tidak selalu bisa bahagia. Berbagai  kasus-kasus dan dampak negatif yang terjadi yang mendorong pemerintah untuk  memberikan perlindungan. Selain keamanan saat para tenaga kerja bekerja diluar negeri. Tapi pemerintah memiliki tanggungjawab untuk meningkatkan  kemampuan dan keahlian yang lebih baik,” katanya.

Wapres mengatakan untuk mempersiapkan keahliannya, masyarakat dapat mengikuti berbagai pelatihan dan peningkatan skill yang diselenggarakan di berbagai kegiatan lembaga pelatihan.

Lembaga  yang dikelola dan  milik pemerintah itu,  diharapkan  dapat dimamfaatkan warga yang berkeinginan pergi keluar negeri. Apalagi  para pekerja migran tidak hanya hanya mampu  memberikan kemakmuran bagi keluarganya.

“Tapi mereka merupakan pahlawan devisa bagi indonesia. Hanya saja, kita mengetahui bekerja diluar negeri tidaklah mudah karena segala sesuatunya berbeda. Termasuk perbedaan budaya dan adat istiadat yang jauh berbeda dengan di tanah air,” katanya.

Selain itu, kata Jusuf Kalla, perbedaan cuaca yang sangat mencolok  sangat dibutuhkan kesiapan mental dan fisik. Cuaca yang sangat panas dibandingkan di tanah air, menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan selama bekerja disana. “Para tenaga kerja  yang bekerja di luar negeri harus siap mental dan fisik,” kata Jusuf Kalla.

 

Berdayakan Mantan PMI

Bupati Sukabumi, Marwan Hamammi mengatakan telah berhasil memberdayakakan  lebih seratus purna  pekerja migran Wanita dikawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

Mereka kini, selain memiliki kemampuan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), para pahlawan devisa Asal Sukabumi itu, kini memiliki pengembangan usaha.

Di antaranya, mereka berhasil mengoptimalkan tempat persinggahan alias home stay yang berada tidak jauh dari destinasi wisatana Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

“Tidak hanya mampu mengelola, Home Stay bagi wisatawan. Tapi sejumlah pengembangan UMKM kini berhasil mengoptimalkan para mantan TKW. Termasuk bagaimana mereka bisa memahami potensi daerahnya untuk membentuka UKM,” katanya.

Salah satu kemampuan itulah, Marwan Hamami menerima penghargaan dari Presiden Republik Indonesia  sebagai daerah yang peduli dalam penanganan dan perlindungan pekerja migran Indonesia.

Penghargaan yang diserahkan Yusuf Kalla itu, karena Marwan Hamami mampu mengoptimalkan berbagai terobosan dengan memberikan pelayanan satu atap, dimana para pekerja di didik kemampuan dan skilnya, serta secara administrasi pun terkondisikan.

“Maka kita mendapatkan penghargaan. Apalagi  para migran yang sudah kembali ke kampung halamannya,  mampu mengembangkan potensi  kewirausahaan. Mereka sekarang punya pekerjaan membikin kuliner atau pun tempat usaha kecil yang dapat menopang kehidupannya. Dan penghasilanya cukup lumayan bahkan bisa melebihi penghasilan saat bekerja di luar,” katanya.

 

Peroleh bantuan

Selain memperoleh penghargaan, Marwan Hamami memberikan bantuan kadedeuh kepada sejumlah tenaga kerja yang bermasalah. Para tenaga yang tidak mendapatkan gaji dari majikannya diberikan  tali kasih dari pemerintah daerah

Tali kasih diberikan pasca Wapres Yusuf Kalla meninggalkan lokasi kegiatan.  Para PMI  yang gagal tidak hanya faktor tidak mendapatkan jerih payahnya selama bekerja disana.

“Tapi kita memberikan kadeudeuh kepada para PMI yang  mendapat suatu permasalahan atau musibah saat melakukan pekerjaan disana,” katanya.[PR]

Advertisement
Advertisement