April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Memperjuangkan Kemenangan Kopi dan Ayam Lokal di Rest Area

3 min read

JAKARTA – Rest area, merupakan kawasan transit yang menjadi tempat beristirahat pejalan baik rombongan maupun individu untuk melepas penat dan mengembalikan stamina. Melihat fungsi tersebut, tentu rest area membutuhkan ketersediaan berbagai layanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna rest area.

Disamping terkait dengan situasi yang nyaman dan aman untuk beristirahat, saat beristirahat, kebutuhan makan dan minum menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. Karena hal itulah, tumbuh menjamur gerai-gerai makan dan minum di kawasan rest area. Bahkan jaringan toko retail modern tak mau kalah memanfaatkan peluang yang ada.

Ruas tol luar kota di kawasan Jawa Timur misalnya, gerai makanan dan minuman tumbuh subur di seluruh kawasan rest area. Namun sayangnya, gerai-gerai brand asing yang menguasai kawasan tersebut.

Menyadari akan pentingnya memenangkan brand serta produk dalam negeri di kawasan rest area, deretan gerai kopi dan ayam asal luar negeri di tempat peristirahatan (rest area) yang ada di ruas jalan tol jadi perhatian Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo. Menurutnya, beberapa jenama tampak terlalu dominan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin agar merek lokal yang jadi raja di sana.

 

Ayam Geprek Khoyum, Ihtiyar Mantan PMI Mendulang Rejeki di Jalan Tol Kertosono Ngawi

 

“Kita lihat rest area isinya penuh kopi ya kopi itu saja, ayam ya ayam itu saja. Tidak perlu saya sebutkan (nama brand), saya kira Bapak Ibu tahu semua, ini harus digeser,” ucap Jokowi di rapat terbatas bertema Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Tahun 2020, di Kompleks Istana Kepresidenan, seperti dilansir CNN Indonesia, Senin (09/12/2019).

Menurutnya, penampakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tempat peristirahatan yang terdapat di ruas-ruas tol di Indonesia masih minim. Padahal saat ini usaha kuliner lokal yang menjual ayam dan kopi justru tengah menjamur.

Apalagi dari segi harga, merek buatan dalam negeri justru terbilang lebih terjangkau dibandingkan kopi dan ayam asing.

Jokowi pun menyentil Menteri Kooperasi dan UKM, Teten Masduki. Dia sempat meminta Teten untuk menyebutkan sejumlah gerai kopi lokal yang dianggap siap untuk bersaing.

“Ada Anomali, Monolog, ada banyak Pak. Lebih enak,” jawabnya, seperti dikutip Tempo.co, Senin (09/12/2019).

Teten berjanji akan memprioritaskan produk lokal nantinya. Ia menyadari UMKM seperti toko makanan tradisional dan oleh-oleh di daerah setempat kerap tergusur keberadaannya ketika ada pembangunan tol dan infrastruktur lainnya.

Meski begitu, ia memastikan rencana ini tidak akan mematikan bisnis kopi dan ayam milik asing yang terlanjur digemari masyarakat itu.

 

Meski Hanya Lulusan SD, PMI Asal Lamongan Ini Gajinya Setara dengan Rp. 170 Juta Setiap Bulan

 

“Diprioritaskan saja yang lokal, mungkin persentasenya (dibatasi),” kata Teten di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (09/12/2019).

Teten juga mengatakan, salah satu yang diprioritaskan nantinya adalah UMKM dari sektor makanan dan minuman, seperti ayam goreng, kue, dan lainnya yang sudah jelas memiliki kualitas tinggi dan siap saing.

Kedai kopi dan jenama olahan ayam memang sedang naik daun. Sebut saja Kulo, Janji Jiwa, Lain Hati, Kopi Soe, dan banyak lagi. Untuk makanan olahan ayam, bahkan anak bungsu Jokowi, Kaesang pun saat ini baru saja meluncurkan produk ayam goreng yang diberi nama Yang Ayam.

Karenanya, pada periode kedua pemerintahannya ini, Jokowi menginginkan agar ruas-ruas tol yang masih dalam pembangunan nantinya juga dipenuhi oleh gerai makanan dan minuman buatan anak bangsa.

“Kalau bangun rest area, itu nanti jalan tol dari Lampung sampai ke Aceh ada berapa rest area? Pasang brand-brand lokal kita,” ujar Jokowi.

Ide tersebut pun telah disampaikan Jokowi kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga meminta agar produk-produk UMKM mempersiapkan diri untuk dapat segera dipasarkan di lima destinasi wisata Bali Baru, yang bakal mendapat alokasi anggaran pembangunan infrastruktur sebesar Rp7,1 triliun pada 2020.

Lima daerah yang jadi Bali Baru itu adalah Danau Toba di Sumatera Utara; Borobudur di Jawa Tengah; Mandalika di Nusa Tenggara Barat; Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur; dan Likupang di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. []

 

Advertisement
Advertisement