April 16, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mengagumkan Sekali, Kreativitas Ivan, PMI Hong Kong Asal Sulawesi Dalam Potografi

3 min read

HONG KONG – Terbatasnya waktu bukan alasan yang tepat untuk terus mengasah kreativitasnya di dunia yang disukai. Harus pandai memanfaatkan waktu untuk terus menciptakan karya-karya foto yang mengundang decak kagum para penikmat seni fotografi.

Ivan Stewart, begitu biasa disapa, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Sulawesi Selatan ini, dalam kesempatan berbincang-bincang dengan ApakabarOnline.com menyampaikan, bahwa dunia fotografi adalah dunia dimana bisa menyalurkan hasrat yang ada di dalam hati. Di dunia ini pula orang juga bisa mengekspresikan diri. Karena menurutnya, dunia fotografi adalah dunia yang sangat luas untuk dijelajahi. Hal ini terlukis dari setiap lembar foto yang hasil bidikan Ivan yang bisa dinikmati di akun media sosialnya Facebook.

Ivan mengaku sejak kecil sudah jatuh cinta dengan fotografi, “saya suka melihat orang difoto pas acara pernikahan. Tapi lucunya, saya sendiri tidak suka difoto. Ketertarikan dan mulai serius di dunia fotografi dimulai pada tahun 2014, tepatnya sejak membeli kamera DSLR pertama saya, sebuah kamera pabrikan Jepang.” ungkap PMI yang tahun 2019 genap 9 tahun tinggal di Hong Kong.

“Saya menggeluti dunia fotografi, awalnya untuk meningkatkan rasa percaya diri, karena saya sangat pemalu. Dengan fotografi saya bisa lebih mengekspresikan diri saya melalui semua foto-foto yang saya ambil,” lanjutnya.

Banyak genre fotografi, dan Ivan menjatuhkan pilihannya di light painting photography, atau biasa dikenal dengan memotret dengan melukis cahaya. Sebuah seni fotografi yang berhubungan dengan long exposure photography. Alasan Ivan adalah, karena fotografi jenis ini berbeda, unik, dan jarang di geluti oleh teman-temannya.

Meskipun tidak jarang menemui kendala dalam berkarya, terutama masalah waktu. Namun tidak membuatnya menggantung lensa, atau berhenti untuk berkarya.

“Seperti yang kita ketahui sebagai PMI kita libur seminggu sekali, jadi itu sangat berpengaruh. Apalagi tipe fotografi yang saya geluti di mulai pada saat matahari terbenam, jadi sangat sedikit waktunya untuk praktek dan mengasah skill fotografinya,” ungkap Ivan.

“Ya, biasanya setiap hari libur mengambil foto-foto di lokasi yang biasanya sudah kita rencanakan lebih awal. Dan enam hari kerja, mulai editing pas malamnya, setelah pekerjaan di rumah majikan beres.” tuturnya.

Ivan, dalam kesempatan ngobrol santai bersama ApakabarOnline.com juga memberberkan tips untuk para pemilik hoby memotret untuk terus memperbanyak praktek. Dan dia juga menyarankan untuk sebisa mungkin mempelajari dan memahami segitiga exposure, yaitu ISO, apature, dan shutter speed. Karena menurutnya, sebagus apapun kamera yang dimiliki, kalau tidak tahu cara menggunakannya, sama saja bohong.

“Tetapi jika tahu dasar-dasar ilmu fotografi dan banyak praktek, pakai kamera apapun hasil nya akan tetap bagus. Jadi,  coba sebanyak-banyaknya tipe fotografi, dan dari situ tanyakan pada diri sendiri, bagian fotografi yang mana paling disukai, baru kemudian mulai serius di bagian itu.” paparnya.

Selama ini, karya-karya Ivan cukup menarik perhatian jurnalis ApakabarOnline.com. Karena setiap foto yang dihasilkan memiliki konsep yang kuat, penuh dengan ide-ide segar, dan terlihat tidak kalah dengan para fotografer yang memiliki jam terbang tinggi.

“Biasanya ide dan konsepnya selalu kita obrolin, dan disiapin dua Minggu sebelum hari libur. Jadi dari tema dan kostum segala macam sudah disiapin dari awal. Soal dana konsep, kita sangat diminimumkan, dalam artian sebisa mungkin semua kita buat sederhana tanpa mengurangi nilai seni di fotonya nanti,” ungkap Ivan.

“Contohnya, pakaian light painting model saya, Lisa, hanya terbuat dari kain tiga meter yang beli di Wanchai seharga 15 dolar Hong Kong per meter, dan itu pun dijahit sendiri. Serta soal tube lampunya ada yang kita buat sendiri dari plastik file yang diselotip. Jadi kita tinggal beli senter aja.” tambah Ivan.

Ivan dan kawan-kawannya sampai saat ini mengaku tidak memiliki tim khusus dan tidak tergabung dalam komunitas fotografi di Hong Kong. Biasanya kebanyakan dilakukan hanya berdua dengan Lisa, dengan cara pergi liburan ke tempat yang sudah direncanakan.

Namun, tidak menutup kemungkinan ia bersama para sahabatnya yang sesama pencinta dunia fotografi. Ada kalanya juga jalan bareng sambil menyambung tali silaturrahmi dan berbagi pengalaman seputar belajar bareng cara-cara memotret melukis dengan cahaya.

Dengan bekal ilmu yang dimilikinya saat ini, Ivan mengaku memiliki keinginan untuk membuka jasa fotografi ketika pulang ke Indonesia nanti. Terutama di jenis fotografi pre-wedding dan wedding photography.

Sukses selalu Ivan, semoga apa yang dicita-citakan terkabul semua. Aamiin. [Wiji]

Simak sildenya berikut :

This slideshow requires JavaScript.

 

Advertisement
Advertisement