April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Meski Peringatan Sinyal 8, Majikan Gigi dan Beberapa PMI Lain Tetap Menyuruh Libur Keluar Rumah

3 min read

HONG KONG – Ada pengalaman menyedihkan terkait dengan insiden super topan Mangkhut yang menghempas Hong kong sehari semalam kemarin. Disamping fenomena mereka yang terluka, fenomena pekerja rumah tangga asing disuruh libur keluar meninggalkan rumah majikannya juga ditemukan.

Dinukil dari Hong Kong Discuss, seorang PMI bernama Gigi, lantaran oleh majikannya disuruh pergi meninggalkan rumah sampai waktu liburnya habis, dirinya tetap pergi, meskipun resiko bahaya topan Mangkhut mengintai.

Apakah majikan tidak peduli ? Wallahu’alam bishawab.

Diwawancara media, Gigi mengaku menghabiskan waktunya hanya dengan duduk-duduk di sebuah Mall di kawasan Sha Tin sampai waktu libur telah habis dan dia diijinkan kembali pulang ke rumah majikan. Resiko makan siang, resiko potensi bahaya yang mengancam, entah bagaimana mereka pikirkan. Meskipun di tempat tersebut, Gigi juga bersama puluhan warga lain yang sama-sama berlindung dari hempasan topan Mangkhut.

Namun setidaknya, disaat otoritas Hong Kong memberi anjuran agar seluruh PRT asing tetap berada di rumah majikan dengan pertimbangan bahaya hempasan topan Mangkhut, majikan Gigi justru melakukan yang sebaliknya.

Fenomena tetap disuruh meninggalkan rumah majikan, rupanya tak hanya dialami oleh Gigi. Handayani, seorang PMI asal Tulungagung yang bekerja di kawasan Mong Kok pun juga mengalami nasib yang sama. Sudah mengetahui sinyal 8 dipasang, majikan Handayani malah menyuruh Handayani untuk libur keluar.

“Aku mau istirahat, kamu pergi dari rumah seperti biasanya” ucap majikan seperti ditirukan Handayani.

Fendy, dalam penuturannya mengaku dihubungi salah seorang temannya sesama PMI yang sejak sehari sebelumnya sudah diberitahu majikannya bahwa keesokan harinya dia harus tetap berlibur meninggalkan rumah seperti biasa. PMI tersebut mengaku bingung harus kemana sebab dia mengetahui situasinya akan bagaimana saat topan melanda Hong Kong.

Temnan Fendy sampai kelaparan sebab tidak ada makanan dan tidak bisa membeli makan sampai dengan sore hari.

Berikut isi penuturan Fendy selengkapnya :

“Apakabar Plus sabtu mlm kawan ku inbox min,,,tanya apa hari minggu ada kendaraan lewat (bis /siu pa ?  tak kasih tau klu semua gak ada , kawan cerita klu di suruh libur mjkn, aku kasih tau tuk jangan ke mana mana, minggu pagi dia keluar dr rumah mjkn, berhubung di luar cuaca tdk baik dia duduk di loby apartment nya.

siang aku tanya kbrnya, dia bilang lapar….. tapi di luar angin kuat, tak suruh datang ke apartment ku tdk berani, sedang aku jaga lansia yg tdk bisa di tinggal klu tdk ada yg jaga,

aku inbok kawan yg punya toko indonesia, tdk buka…

akhirnya aku upload status di bbrp group bmi, alkhamdullilah banyak yg respon terutama yg sama apartment nya… sore mungkin sdh gak betah diam, kawanku jln jln sekitar pasar, dekat apartment, alkhamdullilah ada toko indonesia yg buka, dan di situ dia beli maem,  mklm min mjkn mafan, gak boleh masak di rumah”

Ada beberapa komentar lain di fanspage Apakabar terkait dengan pengakuan tetap disuruh keluar meninggalkan rumah majikan saat topan Mangkhut datang. Namun beberapa yang memberikan pengakuan tersebut belum bisa kami verifikasi kejelasannya.

Hak PRT dan Kewajiban Majikan Hong Kong Saat Topan Mangkhut Datang

Perlu diketahui, sebagaimana ditayangkan di ApakabarOnline.com sebelum topan Mangkhut datang menyapu daratan Hong kong, Otoritas Hong kong telah mengumumkan berbagai hal terkait dengan menghadapi topan, salah satunya tentang anjuran PRT asing tetap berada di dalam rumah bersama majikan. [Asa]

Advertisement
Advertisement