April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Miliki Viagra, PRT Asing Di Central Di Adili

2 min read

HONG KONG – Seorang PRT Asing berinisial CT (57) harus berurusan dengan hukum di Hong Kong lantaran pada 28 Juni kemarin, dirinya tertangkap petugas Kepolisian, memiliki obat tanpa lisensi (resep) dari yang berkompeten.

Dinukil dari Hong Kong News, PRT asing asal Filipina tersebut ditangkap di areal Queen’s Road Central di Hong Kong Island dengan tuduhan melanggar ordonasi Farmasi.

Pasalnya, CT kedapatan memiliki satu strip obat sildenafil, atau obat kuat. Sildenafil merupakan nama generik dari pil biru atau viagra.

Tidak dijelaskan dengan pasti untuk apa CT memiliki viagra, hanya saja memang mengundang pertanyaan, viagra yang lazim dikonsumsi kaum adam, dimiliki oleh seorang perempuan. Barangkali saja akan diberikan kepada pasangannya di kampung halaman.

Atas perbuatannya, CT didakwa telah melanggar ordonasi Farmasi lantaran obat yang dimilikinya tidak bisa atau tidak boleh dimiliki tanpa resep dan aturan pakai dari dokter.

Hakim Peter yang memimpin jalannya persidangan di Eastern Magistrates menjadikan 28 tahun masa kerja CT di Hong Kong tanpa catatan kriminal kepolisian sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.

CT dijatuhi hukuman percoban, apabila dalam rentang waktu satu tahun kedepan terhitung sejak Senin 22 Oktober 2018, CT melakukan atau mengulangi kesalahan yang sama, CT akan didenda sebesar HKD 1.000 dan dipenjara selama satu tahun.

Sildenafil yang merupakan nama generik dari Viagra adalah obat yang digunakan untuk menangani disfungsi ereksi atau kadang disebut impotensi. Selain untuk impotensi, sildenafil juga digunakan untuk mengurangi tekanan di pembuluh darah arteri paru-paru saat terjadi peningkatan (hipertensi pulmonal). Obat ini bekerja dengan menghambat enzim phosphodiesterase-5 (PDE5), sehingga membuat otot polos di pembuluh darah penis dan paru-paru menjadi kendur dan meningkatkan aliran darah.

Pada pengguna dengan riwayat penyakit jantung, sildenafil berisiko menyebabkan serangan jantung saat melakukan hubungan seksual. Karena itu, pemberian obat ini tidak disarankan pada pasien yang mengalami disfungsi ereksi akibat penyakit jantung.[]

Advertisement
Advertisement