April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

NAYATI FITRIYANI PETERNAK AYAM PEDAGING DARI LUMAJANG

2 min read

Selain ide usaha kuliner, konveksi dan ketrampilan, ada pula usaha di bidang peternakan yang bisa pembaca Apakabar Plus ikuti. Nayati Fitriyani, misalnya. Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lumajang – Jawa Timur ini mulai menggeluti usaha peternak ayam pedaging sejak pertengahan tahun 2014. Tepatnya saat ia cuti ke kampunynya, Desa Pagowan, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Juni 2014.

 

Modal Cekak Sempat Hambat Usaha

Modal awal Nayati sekitar Rp 11 juta. Untuk ukuran menjadi peternak ayam pedaging, jumlah segitu belumlah cukup. Ada kebutuhan selain penyediaan kandang, seperti obat-obatan, vitamin, dan pakan ayam. ”Modal saya cekak waktu itu, sehingga sempat cari pinjaman sana-sini. Susah juga mencari pinjaman hingga saya pun menjalani usaha dengan apa adanya,” tuturnya.

Nayati merintis usaha peternak ayam pedaging mengikuti adiknya yang lebih dulu terjun dan sudah mulai kelihatan hasilnya. Ia berharap, usahanya nanti bisa menjadi tumpuan hidup, sumber ekonomi, setelah tidak lagi menjadi pekerja migran di Hong Kong. Sebelum ke Negeri Paman Andy Lau itu, Nayati sudah lebih dulu merantau ke Negeri Jiran, Malaysia.

Nah, kendala modal dan virus yang sempat menyerang kandangnya, ia jadikan pacuan untuk menimba lebih dalam lagi ilmu peternakan. Baik aktif mengikuti segala macam seminar wirausaha, juga membaca (buku dan info-info dari Google). Saat ini Nayati memang masih di Hong Kong. Tetapi hasil usahanya sudah mulai menggeliat lagi seiring dengan tekadnya untuk pulang for good di tahun 2020.

”Sekarang sudah tambah kandang, Mbak. Kalau dulu populasinya sekitar 5.000 ekor, sekarang sudah mencapai 9.000-an ekor. Meski yang satu kandang hasil nyewa, saya yakin suatu saat akan mempunyai kandang lebih lagi dengan tanah milik sendiri. Omzet juga bertambah, dari Rp 5 jutaan sekarang sudah Rp 10 juta hingga Rp 30 jutaan setelah dipotong biaya produksi,” tambah Nayati, single parent yang menginginkan anak-anaknya berbakti dan sukses.

 

Dukungan Keluarga Sangat Penting

Selama di rantau, pengelolaan keuangan terhadap setiap anggota keluarga berbeda-beda. Ada yang amanah, serakah, dan tidak mau kalah. Bersyukurlah bila anggota keluarga kita amanah. Sehingga, apa yang kita inginkan, semisal usaha di kampung saat kita masih rantau, itu bisa berbentuk. Syukur-syukur berhasil dan menghasilkan puing-puing rupiah bekal masa tua nanti.

”Jadi, saat kita di rantau, usahakan punya target kapan pulang. Jangan terlena dengan zona nyaman di sini. Keluargalah tujuan hakiki dari limpahan materi. Karena kaya belum tentu sukses, sedangkan orang sukses sudah pasti kaya. Walau logika berkata ’dengan uang kita bisa melakukan apa saja’, tapi keluarga bahagia tidak akan sempurna tanpa kita ada di dalamnya secara fisik,” jelas Nayati kepada Apakabar Plus.

Kesan selama di rantau tersebut menjadi penutup bincang usaha edisi ini. Nayati benar. Menjalin hubungan baik dengan keluarga menumbuhkan amanah yang lebih baik dari sekadar bertanya kabar, kirim uang tanggal berapa, dan kapan pulang, atau mengingatkan ”Jangan lupa oleh-olehnya”.

Semoga usaha peternakan ayam pedaging ini bisa menjadi salah satu inspirasi bagi teman-teman PMI untuk menyiapkan usaha dan keahlian di kampung halaman. Kandang ayam Nayati bisa dikunjungi di Desa Pagowan, Kecamatan Pasrujambe-Lumajang. [Anna Ilham]

 

Advertisement
Advertisement