April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

“Ngelmu Pring”, Pelajaran Hidup Pada Pohon Bambu

2 min read

Tahun 2001, seorang sastrawan senior kelahiran Koordinat Sedjuk Kota Mbatu Malang dalam buku karyanya yang berjudul Air Kata-Kata menuliskan “Pring reketeg gunung gamping ambrol, susu mentheg mentheg bokong gedhe geyal geyol, pring padha pring, eling padha eling, pring iku suket, …”

Masyarakat Indonesia mengenal Pring dengans Sebutan Pohon Bambu. Tahukah Anda bahwa pohon bambu tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama? Walaupun setiap hari disiram dan dipupuk, tumbuhnya hanya beberapa puluh centimeter saja. Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat dahsyat dan ukurannya tidak lagi dalam hitungan centimeter melainkan meter. Lantas sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon bambu

Ternyata selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pada akar bukan pada batang, yang mana daripada itu, pohon bambu sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang ketinggiannya yang berpuluh puluh meter kelak dikemudian hari.

 

Mari Ambil Hikmah dari Pohon Bambu:

Terinspirasi dari karya Shindunata, jika kita mengalami suatu hambatan dan kegagalan, bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan, melainkan justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita.

Ketika kita lelah dan hampir menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pernah terbersit pupus harapan. Ada pameo yang mengatakan “The hardest part of a rocket to reach orbit is to get through the earth’s gravity” (“Bagian terberat agar sebuah roket mencapai orbit adalah saat melalui gravitasi bumi”).

Jika kita perhatikan, bagian peralatan pendukung terbesar yang dibawa oleh sebuah roket adalah jet pendorong untuk melewati atmosphere dan gravitasi bumi.

Setelah roket melewati atmosphere, jet pendorong akan dilepas dan roket akan terbang dengan bahan bakar minimum pada ruang angkasa tanpa bobot, melayang ringan dan tanpa usaha keras.

Demikian pula dengan manusia, bagian terberat dari sebuah kesuksesan adalah disaat awal seseorang memulai usaha dari sebuah perjuangan, karena segala sesuatu terasa begitu berat dan penuh tekanan.

Namun bila ia dapat melewati batas tertentu, sesungguhnya seseorang dapat merasakan segala kemudahan dan kebebasan dari tekanan dan beban.

Namun sayangnya, banyak orang yang menyerah di saat tekanan dan beban dirasakan terlalu berat, bagai sebuah roket yang gagal menembus atmosphere.

Buya Hamka berkata “Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup dan kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja”.

Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, ia akan merunduk, tetapi setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali, laksana perjalanan hidup seorang manusia yang tak pernah lepas dari cobaan dan rintangan.

 

Maka jadilah seperti pohon bambu!

Fleksibilitas pohon bambu mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup, walaupun badai dan topan menerpa.

Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak ada alasan untuk terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.

Pastikan dalam hari hari kedepan, hidup kita akan menjulang tinggi dan menjadi pembawa berkah bagi sesama, seperti halnya pohon bambu. []

Advertisement
Advertisement