April 18, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Pacaran Online, Pekerja Migran Di Hong Kong Tertipu 500 Juta

2 min read

Belakangan cari pasangan secara online banyak dilakukan para millennial. Tentu tidak ada yang salah dengan itu, asalkan jangan sampai tertipu seperti pekerja migran di Hong Kong yang satu ini. Beberapa waktu lalu seorang pria dikabarkan menjadi korban penipuan oleh seseorang yang menjadi pacar online-nya. Tak disangka, pelakunya adalah orang terdekat.

Seorang pekerja migran pria asal Nanjing, China menjadi korban penipuan online. Uniknya, ia ditipu oleh seseorang yang dianggapnya sebagai pacar selama tiga tahun belakangan. Namun mereka hanya menjalin hubungan secara online.

Awalnya pria tersebut bertemu wanita bernama Nanring melalui aplikasi pesan dari sahabatnya. Sejak saat itu keduanya pun menjalin hubungan cyber hingga bertahun-tahun. Lama kelamaan, Nanring mulai meminjam uang pada pria tersebut dengan berbagai alasan. Nanring pernah mengatakan jika adiknya kecelakaan, masalah dengan hutang judi ayahnya, hingga ibunya yang didiagonosa kanker.

Pada Desember 2017, pria tersebut mulai menyadari jika pacar online-nya telah meminjam uang hingga HKD 400 ribu atau lebih dari Rp 500 jutaan. Anehnya mereka belum pernah sama sekali bertemu. Nanring dikatakan selalu mencari alasan ketika diajak ‘kopi darat’. Meski sudah mulai curiga, pria itu masih saja mempercayai Nanring karena ia dikenalkan oleh sang sahabat selama 12 tahun.

Pria tersebut pun akhirnya meminta bertemu lagi di hari Valentine. Sayangnya Nanring masih menolak. Dari situ, pria itu benar-benar curiga kemudian memutuskan untuk melapor polisi beberapa bulan kemudian di Mei 2018. Dan setelah diselidiki, polisi pun menemukan siapa orang yang telah meminta uang hingga Rp 500 jutaan itu.

Dan si pelaku ternyata adalah sahabatnya sendiri selama 12 tahun yang mengenalkannya pada Nanring. Ia ternyata berpura-pura menjadi wanita dan menipu pria tersebut selama tiga ahun.

DilansirKoreaBoo, penipu itu awalnya hanya ingin mengerjai temannya sebagai bercandaan. Tapi ketika ia mulai mendapat hadiah, si teman pun mulai berubah pikiran dan malah berbuat jahat.[Net]

Advertisement
Advertisement