Paspor Dirobek Agen, Dipaksa Bekerja Tanpa Digaji, Maiyan Dicabuli Selama 6 Bulan
2 min readApakabarOnline.com – Malang betul nasib pekerja rumah tangga berusia 28 tahun ini. Satu setengah tahun bekerja tanpa diberi bayaran, Maiyan, mengadukan deritanya ke Agency yang menyalurkannya. Berharap, keadilan akan dia dapatkan setelah mengadukan kasusnya ke Agency. Mengadu ke Agency saat ada masalah dia lakukan, lantaran selama di penampungan sebelum dirinya terbang, setiap hari, perusahaan perekrut di kampungnya selalu menanamkan jika ada masalah, hubungilah agen, jangan menghubungi siapapun.
Dilansir dari Al Qalam, Harapan Maiyan mendapat keadilan pupus seketika, lantaran setelah membeberkan peristiwa yang menimpanya kepada staf agen, paspornya langsung diminta, lalu dirobek robek didepan matanya, kemudian dibuang ke tong sampah.
Maiyan kemudian terkunci didalam boarding agency tersebut. Pihak Agency setiap hari mengirim Maiyan dari satu rumah ke rumah lainnya untuk melakukan pekerjaan yang juga tanpa mendapat bayaran.
Tidak hanya berhenti disitu, berkali-kali, selama 6 bulan Maiyan di tampung di Agency tersebut, dirinya menjadi korban pelampiasan nafsu bejat beberapa staf agency.
Tak tahan dengan derita yang memenjarakan dan memeras hasil keringatnya, Maiyan melarikan diri dari boarding agency tanpa selembar identitaspun, tanpa sepeser uangpun, kecuali hanya baju yang melekat pada tubuhnya.
Beruntung, Maiyan bertemu dengan seorang perempuan di salah satu sudut kota Lebanon yang asing bagi dia. Oleh perempuan tersebut, kemudian Maiyan diselamatkan, dengan diantar ke sebuah NGO yang konsen dalam bidang Hak Azasi Manusia. Belakangan diketahui, perempuan yang menyelamatkan Maiyan merupakan seorang mahasiswi sebuah Universitas ternama di jantung ibukota Lebanon.
Beberapa bulan menunggu di rumah aman NGO tersebut, berkoordinasi dengan perwakilan negara asal Maiyan, yaitu Kamboja, disamping mendapat surat keterangan pengganti paspor, kejahatan yang dilakukan terhadap Maiyan juga mendapatkan keadilan.
Proses hukum sedang berjalan, dengan diwakili oleh tim pengacaranya, Maiyan akhirnya diijinkan meninggalkan negara tersebut lantaran trauma yang dia rasakan, tak mampu lagi dia tahan.
Senin, 26 Maret 2018 siang kemarin, kedatangan Maiyan di Bandara Internasional Pnom Penh, Kamboja layaknya seorang selebriti. Pasalnya, derita Maiyan telah menjadi trending topik media mainstream di negara tersebut sejak Maiyan masih di Lebanon.
Kini, dengan mewakilkan kepada pengacaranya, Maiyan sedang menanti keadilan, mendapat kompensasi serta menuntut gaji yang tidak dibayarkan, mendapat keadilan atas kejahatan kekerasan serta pemerkosaan yang dia dapatkan selama berbulan-bulan. Selamat berjuang Maiyan, semoga keadilan tetap berpihak pada pekerja migran. [Asa]