April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Perjuangan PMI Asal Balong Ponorogo Memeras Keringat di Rumah Majikan, Terkoyak Insiden Putra Sematawayangnya yang Meninggal Tenggelam

2 min read

PONOROGO – Bekerja keluar negeri, meninggalkan orang-orang yang dicintai di kampung halaman, sejatinya yang menjadi tujuan utama tentulah untuk merubah kehidupan orang-orang tercinta di kampung halaman. Salah satunya adalah anak, yang notabene menjadi harapan masa depan.

Seperti yang terjadi pada seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Dadapan Balong Ponorogo ini, pergi jauh ke luar negeri meninggalkan anak dan suami. Namun insiden memilukan terjadi. Naas tak bisa dihindari, anak semata wayang PMI tersebut yang bernama Nazril Gilang Ramadhan (9) pelajar kelas 3 SDN Dadapan Balong Ponorogo meninggal dunia lantaran tenggelam di kalo sempol saat bermain bersama teman-temannya pada hari Kamis (23/01/2020) kemarin.

Kapolsek Balong, AKP Hariyanto, saat dikonfirmasi awak media membenarkan kejadian yang menimpa bocah warga RT 01 RW 01 Desa Dadapan Balong Ponorogo ini.

“Identitas Korban & saksi lanjut Kapolsek Balong,  Korban bernama Nazril Gilang R, 9th, pelajar klas 3 SDN Dadapan, alamat rt 01rw 01 dukuh Krajan desa Dadapan kecamatan Balong Ponorogo.” jelas Hariyanto.

Kronologi kejadian lanjut Kapolsek Balong AKP. Hariyanto, Kamis 23 Januari 2020 pukul 15.30 Sugeng dan Boyono Parno menjumpai  anak anak sedang berenang dibawah jembatan Sempol dan diantara mereka bernama Bagas ( putra P. Boyono ) hendak tenggelam akhirnya ditolong oleh para saksi.

“Setelah itu diantara mereka ada yang menyampaikan bahwa korban ( Gilang )masih tenggelam disitu, akhirnya sekira 5 menit kemudian yang bersangkutan berhasil diangkat masih dalam keadaan  bernafas. Kemudian dilaksanakan pertolongan pertama semampunya untuk  selanjutnya dibawa ke puskesmas Balong. Setelah dipuskesmas Balong oleh Dokter jaga yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia,” terangnya.

“Langkah petugas melakukan, evakuasi korban ke Puskesmas Balong, Visum luar, Olah TKP dan mencatat Saksi,” jelasnya.

Seteleh dilakukan pemeriksaan oleh tim kesehatan puskesmas Balong, korban dinyatakan tidak ada tanda tanda aniaya kemudian korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan semestinya.

“Pihak keluarga menerima dan kejadian itu sebagai musibah, dengan membuat surat pernyataan. Dan korban diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” lanjutnya.

Diketahui, sehari-hari korban lebih sering tinggal dengan neneknya lantaran ayahnya bekerja mengurus sound system, sedangkan ibunya menjadi PMI.

Rusmiatin Kades Dadapan Balong mengataka, korban disemayamkan pukul 18.00 di pemakaman setempat, keluarga sangat terpukul atas kepergian Gilang karena bocah tersebut merupakan anak yang aktif pintar dan rajin ke Masjid serta sangat mudah bergaul dengan teman-temanya. []

Advertisement
Advertisement