April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Pertanyaan Dibocorkan, Masa Sih Debat Pilpres Kalah dengan Cerdas Cermat Sekolah ?

4 min read
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) memimpin jalannya rapat koordinasi bersama Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (19/12/2018). | Indrianto Eko Suwarso /Antara Foto

Ketua KPU Arief Budiman (tengah) memimpin jalannya rapat koordinasi bersama Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (19/12/2018). Rakor tersebut membahas persiapan debat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2019. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

JAKARTA – Setelah penyampaian visi misi capres dan cawapres Pilpres 2019 yang sedianya digelar pada 9 Januari dibatalkan karena kengganan salah satu paslon menyampaikan visi misi secara langsung, kini keinginan publik agar disugukan perdebatan dan diskursus Pilpres yang menarik, otentik, dan sehat, kembali diuji.

Pasalnya, pada rangkaian Debat Publik Pilpres 2019 ini, KPU memutuskan “membocorkan” daftar pertanyaan debat kepada kedua paslon.

Anggota DPD RI Fahira Idris sangat menyayangkan kebijakan mekanisme format debat di mana daftar pertanyaan dibocorkan kepada para paslon seminggu sebelum debat.

Menukil pemberitaanGroup Jawapos, kebijakan ini dikhawatirkan tidak hanya menurunkan kualitas konstestasi adu gagasan antarpaslon dan pendukungnya, tetapi juga akan menggerus partisipasi pemilih karena banyak pemilih yang menjadikan debat sebagai referensi utama untuk memilih capres dan cawapres.

“Cerdas cermat anak sekolah saja, para siswa dituntut untuk memahami semua mata pelajaran tanpa terkecuali, karena mereka tidak tahu pertanyaan apa yang akan ditanyakan nanti. Masa debat capres, debat yang pesertanya empat orang putra terbaik bangsa, kalah sama cerdas cermat anak sekolahan,” ujar Fahira, Senin (7/1).

Dia mengungkapkan, jika alasan KPU membocorkan daftar pertanyaan agar jawaban paslon lebih mendalam, idealnya yang diberikan adalah term of reference (TOR) sesuai tema debat.

Dalam TOR tersebut, lanjut Fahira, selain memaparkan secara tegas apa yang mereka harapkan dari kedua paslon dalam debat, KPU juga bisa menyampaikan batasan tema debat, arahan dalam menjawab (jelas, padat, berisi, dan bernas), dan uraian komprehensif tema besar dan tema turunanan debat sehingga tim sukses dan kedua paslon mampu memprediksi pertanyaan yang akan keluar, mempersiapkan jawaban, dan mengaitkannya dengan visi misi yang sudah mereka publikasikan ke publik.

“Inikan (membocorkan pertanyaan) seperti meragukan kemampuan dan kecerdasan para capres atau cawapres. Rakyat ingin melihat otentisitas calon pemimpin mereka. Calon yang memahami apapun persoalan Indonesia dan mampu dengan cepat memformulasikan solusinya. KPU seharusnya lebih paham apa yang ingin disaksikan rakyat dalam debat ini,” tutupnya.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umur (KPU) memutuskan untuk membocorkan daftar pertanyaan dalam debat calon presiden dan wakil presiden 2019 nanti. Pertanyaan dikemukakan dalam forum debat ditentukan melalui undian.

Komisioner KPU, Pramono Ubaid Thantowy mengatakan KPU dan kedua tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sepakat mengenai kisi-kisi soal untuk kandidat seminggu sebelum debat.

Dengan memberikan soal sebelummya, kata Pramono, gagasan yang disampaikan oleh pasangan calon bisa lebih diuraikan dengan jelas dan utuh, tidak terpotong-potong.

Pramono mengatakan debat calon presiden dan wakil presiden lebih mengedepankan penyampaian gagasannya.

“Debat kandidat bukanlah acara kuis atau reality show yang penuh tebak-tebakan. Karena bukan itu substansinya. Toh, yang lebih dibutuhkan pemilih adalah gagasannya, visi-misinya. Bukan show-nya,” kata Pramono dilansir Antaranews.

Pertanyaan dalam debat calon presiden dan wakil presiden akan memiliki dua model yaitu tertutup dan terbuka.

Model terbuka artinya, pertanyaan sudah lebih dulu diserahkan ke peserta sebelum penyelenggaraan debat. Model ini membuka kesempatan bagi peserta debat untuk mendalami pertanyaan dan menyiapkan jawaban. Pertanyaan spesifik ditujukan ke peserta debat melalui mekanisme undian.

Yuk menyambut pilpres tanpa kata-kata kasar

Ada pula pemberian pertanyaan yang sepenuhnya tertutup, yakni pada sesi masing-masing capres-cawapres saling melempar pertanyaan. Kedua kubu tak akan tahu pertanyaan apa yang akan muncul.

Pemberian kisi-kisi pertanyaan itu dianggap dapat menurunkan kualitas debat. Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan publik ingin melihat kemampuan capres dan cawapres dalam menjawab pertanyaan panelis secara alamiah dan cair.

Pangi mengatakan debat yang baik dan berkualitas akan membuka mata pemilih mengambang untuk dapat menentukan pilihannya.

“Kalau pertanyaan sudah diberikan, akan seperti hapalan, berdampak pada penurunan kualitas debat itu nantinya,” ujar Pangi melalui Antaranews.

KPU telah menyusun jadwal serta tema debat calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019. Debat digelar lima ronde dan seluruhnya digelar di Jakarta.

Debat pertama berlangsung pada 17 Januari 2019, dengan tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme akan digelar di Hotel Bidakara, Jakarta. Peserta debat pertama adalah pasangan calon presiden-wakil presiden serta akan disiarkan TVRI, RRI, Kompas TV, dan RTV.

Debat kedua, 17 Februari 2019, dengan tema energi, pangan, SDA, lingkungan hidup dan infrastruktur, dan akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta. Peserta debat kedua yaitu antarcalon presiden serta akan disiarkan RCTI, MNC TV, GTV, dan iNews TV.

Debat ketiga diselenggarakan 17 Maret 2019 dengan tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan kebudayaan, dan digelar di Hotel Sultan, Jakarta. Peserta debat ketiga adalah antarcalon wakil presiden serta disiarkan Trans TV, Trans 7, dan CNN Indonesia TV.

Debat keempat, 30 Maret 2019, dengan tema ideologi, pemerintahan, pertahanan, dan keamanan, dan Hubungan Internasional, namun belum ditentukan tempatnya. Peserta debat keempat adalah antarcalon presiden dan akan disiarkan Metro TV, SCTV, dan Indosiar.

Debat kelima dengan tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi perdagangan dan industri, belum ditentukan waktu serta tempat penyelenggaraan. Peserta debat kelima adalah antar pasangan calon presiden-wakil presiden, dan akan disiarkan TVOne, ANTV, Berita Satu, dan Net TV.

KPU telah menetapkan moderator dan pemandu debat pertama yaitu Ira Koesno dan Imam Priyono. Ira Koesno merupakan mantan presenter berita di Liputan 6 SCTV. Ia pernah menjadi moderator debat antarkandidat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Sementara Imam Priyono merupakan pembawa acara dari TVRI.

Acara debat akan berlangsung selama 120 menit, dengan waktu efektif pelaksanaan debat selama 90 menit dan sisanya 30 menit adalah jeda iklan. Dalam acara itu, akan ada pemaparan visi-misi pasangan calon, pertanyaan dari moderator untuk mendalami visi-misi, serta tanya jawab antar kandidat.

Meski kisi-kisi pertanyaan debat sudah mendapat persetujuan kedua kubu, tetap saja menuai beragam reaksi.

Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin mengatakan kisi-kisi tidak membuat debat lebih mudah karena banyak pertanyaan yang akan diajukan. “Cuma memang lebih mudah dibanding tidak ada sama sekali, tetapi juga tidak terlalu mudah,” ujar Ma’ruf dilansir Kompas.com.

Adapun calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan debat diharapkan dapat menampilkan visi misi dan gagasannya untuk Indonesia, bukan menjadi ajang debat kusir atau cerdas cermat.

“Buat saya nggak ada kemudahan atau kesulitan, biasa saja, kan yang diuji bukan kemampuan menghapal, tapi nalar kita untuk melihat permasalahan bangsa,” kata Sandi dikutip Detikcom.[]

Advertisement
Advertisement