April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Potensial Menguntungkan, Alibaba dan Trencent Akan Garap Bisnis Remitansi PMI

2 min read

ApakabarOnline.com – Dua perusahaan teknologi asal China, yakni Alibaba dan Tencent, memperluas sayap bisnisnya dengan meluncurkan layanan pengiriman uang (remitansi). Potensi bisnis baru itu dilatarbelakangi oleh banyaknya jumlah para pekerja Indonesia dan Filipina di Hong Kong.

Mengutip Reuters, Kamis (27/9), Alibaba dan Tencent bersaing untuk membantu para pekerja migran mengirimkan uang mereka ke kampung halamannya dengan biaya yang murah dan cara yang sederhana. Diperkirakan bisnis pengiriman uang global di seluruh dunia mencapai US$600 juta per tahun.

Namun, sayangnya, para pekerja migran tersebut diketahui masih banyak yang belum memiliki rekening perbankan. Ant Finansial, afiliasi Alibaba di sektor keuangan bilang menggarap bisnis pengiriman uang dari Hong Kong merupakan langkah awal dan signifikan untuk perusahaan mempercepat inklusi keuangan secara global.

Sementara, Tencent menggarap bisnis remitansi lewat layanan WeChat Pay. Layanan ini sendiri cukup popular di China, namun masih berjuang keras untuk menarik minat di luar China.

EMQ, jaringan pengiriman uang di Asia, mengatakan bahwa pengiriman uang melintasi perbatasan lebih sulit daripada kelihatannya. Hal ini yang menjadi alasan Alibaba dan Tencent bermitra dengan EMQ. EMQ sendiri mengklaim telah mengantongi persetujuan pengaturan dan kemitraan dengan banyak bank di seluruh Asia Tenggara.

“Kami adalah pipa dan distribusi untuk Tencent,” imbuh CEO EMQ Max Liu, tanpa merinci kemitraannya dengan Alibaba.

Remitansi yang ada saat ini belum banyak terhubung ke ponsel penggunanya. Penerima dana bisa mengambil uang di bank atau pegadaian, seperti yang biasa mereka lakukan dengan layanan Moneygram atau Western Union.

Fitur layanan ini yang tengah diincar Alibaba lewat Alipay dan Tencent lewat WeChat. Kendati demikian, untuk sementara waktu, keduanya menawarkan layanan pengiriman uang secara cuma-cuma alias gratis.

 

Incar PMI

Dari total pekerja migran di Hong Kong yang sebanyak 370 ribu orang, sebagian besarnya berasal dari Indonesia dan Filipina. Indonesia dan Filipina menjadi negara penerima transfer uang terbesar di dunia.

Data Bank Dunia mengungkap Filipina menerima US$32,8 miliar dalam pengiriman uang pada 2017 lalu. Sementara, Indonesia menerima US$9 miiar. Lebih dari US$16,9 miliar pengiriman uang terbang melalui Hong Kong.

Bank Dunia memperkirakan pengiriman uang global ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah mencapai US$485 miliar pada tahun ini.

Alibaba sudah getol menggarap bisnis remitansi sejak tahun lalu dengan rencana akuisisi Moneygram. Sayang, kesepakatan bernilai US$880 juta tersebut ditentang oleh regulator AS.

Bersama dengan Western Union, Moneygram telah lama menjadi pemain dominan di bisnis remitansi konvensional yang mengandalkan jaringan fisik dan agen lokal, mulai dari bank, toko-toko, dan pegadaian.[CNN/Reuter]

Advertisement
Advertisement